Maluk, – Amar Nurmansyah, ST, M.Si selaku sekda Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) berharap pelaksanaan pesta rakyat ‘Bau Nyale’ yang dipusatkan di Desa Pasir Putih kecamatan Maluk dapat menjadi awal pengembangan wisata disekitar areal lingkar tambang, karena kegiatan dimaksud bisa juga dimaknai sebagai promosi pariwisata.
Dikesempatan itu Amar sapaan akrab Sekda KSB juga mengatakan bahwa kegiatan budaya itu sendiri bisa juga menjadi momentum bangkitkan perekonomian masyarakat sekitar pasca penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). ”Semoga ini menjadi awal yang baik untuk pariwisata dan peningkatan ekonomi masyarakat,” harapnya.
Diingatkan Amar, destinasi wisata di kecamatan Maluk beserta daerah lain dalam areal lingkar tambang dulunya sangat menggeliat, bahkan diakui bahwa pantai Maluk masuk menjadi destinasi andalan yang telah dikenal masyarakat luar. “Mari kita bersama untuk terus berbenah dalam melakukan pengelolaan dan penataan destinasi wisata,” lanjutnya.
Dikesempatan itu Amar juga menyinggung rencana pembangunan pabrik smelter, sehingga meminta dukungan semua masyarakat agar semua proses dapat berjalan lancar. “Kita semua tahu bahwa perusahaan pengolahan hasil tambang PT. AMMAN itu akan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat lokal, bahkan dari laporan yang diterima dapat mencapai 60 persen, jadi harus diberikan dukungan secara bersama-sama,” tuturnya.
Sementara Syarifuddin S.Pd selaku camat Maluk saat memberikan laporan mengakui bahwa kegiatan pesta rakyat ‘Bau Nyale’ termasuk momentum untuk menyatukan budaya dan meningkatkan silaturahmi antar warga. “Budaya ini sempat hilang saat terjadi penyebaran Covid-19,” bebernya.
Camat Elegan itu juga menegaskan bahwa kondisi keamanan dalam seluruh wilayah kecamatan Maluk masih terjaga atau dalam status zero horizontal konflik. “Kami dari pemerintah kecamatan cukup sering menyampaikan informasi tentang program pemerintahan, sekaligus mengajak agar masyarakat ikut ambil bagian dalam menjaga kondusifitas daerah,” akunya.
Terakhir Camat memastikan bahwa pesta rakyat yang diadakan merupakan bentuk dari rasa rukunnya masyarakat yang ada di Kecamatan Maluk, karena Maluk adalah laboratorium kebhinekaan yang ada di KSB, dimana semua suku, etnis dan berbagai agama hidup rukun. **