Taliwang, – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kesulitan melakukan pemotongan ranting dan batang pohon yang berada di sepanjang jalan Taliwang – Poto Tano, meskipun diketahui sudah cukup tinggi dan berumur serta rawan tumpang saat diterpa angin.
“Kami memiliki tenaga yang sangat siap untuk bekerja melakukan penebangan pohon disepanjang jalan tersebut, termasuk peralatan berupa alat potong (chainsaw), tetapi fasilitas pendukung penting berupa kendaraan cren tidak dimiliki, sehingga tidak dapat melakukan pemangkasan ranting pohon sebagai bentuk antisipasi tumbangnya pohon,” kata Abdul Hamid S.Pd selaku Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD KSB.
Terkait dengan kebutuhan alat berat tersebut, Abdul Hamid mengakui jika dirinya sudah mencoba membangun komunikasi dengan berbagai pihak untuk mendapatkan anggaran, baik di jajaran pemerintah KSB maupun dengan mencari sinyal informasi di pemerintah pusat. “Kami sangat butuh kendaraan cren sebagai pendukung kerja,” lanjutnya.
Kekhawatian Kalak BPBD KSB itu terbukti, pada Sabtu sore 7/5 kemarin telah terjadi musibah pohon tumbang diruas jalan sekitar lingkungan Pakirum Kelurahan Sampir kecamatan Taliwang. Kejadian itu menyebabkan kemacetan panjang, lantaran bersamaan dengan intensitas warga yang akan melakukan bepergian untuk rekreasi. “Tim kami sudah kelokasi untuk melakukan penebangan sekaligus pembersihan sisa pohon tumbang,” akunya.
Mengingat ruas jalan Taliwang-Tano cukup rawan terjadi pohon tumbang saat hujan teras dan angin kencang, Hamid sapaan akrabnya menghimbau masyarakat untuk lebih waspada saat melintas pada ruas jalan tersebut. “Kami saat ini hanya bisa menghimbau serta mengingatkan tentang potensi pohon tumpang pada ruas jalan tersebut,” ungkapnya. **