Taliwang, – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) berencana mengusulkan program pembangunan tandon (tandonisasi) pada wilayah yang rawan kekeringan. Langkah itu sebagai upaya mengantisipasi kesulitan air bersih saat musim kemarau.
“Setiap musim kemarau, ada sejumlah wilayah di KSB yang mengalami kekeringan atau kesulitan mendapatkan air bersih, sehingga dibutuh program sebagai bentuk penanganan cepat saat masyarakat mengalami kesulitan air bersih,” kata Abdul Hamid S.Pd selaku Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD KSB saat dikonfirmasi media ini, Kamis 30/6 kemarin.
Disampaikan Abdul Hamid, penyediaan tandon pada daerah yang rawan kekeringan bisa menjadi opsi terbaik untuk mendekatkan pelayanan atas kebutuhan air bersih. “Paling tidak distribusi air bersih saat musim kering bisa berkelanjutan dan terjadwal baik, sehingga tidak akan ada masyarakat yang teriak akibat kesulitan air bersih,” lanjutnya.
Program tandonisasi juga dinilai sebagai ajakan gotong royong kepada semua pihak, baik warga masyarakat secara umum maupun perusahaan swasta dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). “Siapa saja bisa menyumbang air dengan mengisi tandon saat musim kemarau. Hal itu sebagai bentuk kerjasama untuk memenuhi kebutuhan warga yang saat musim kemarau kesulitan air bersih,” timpalnya.
Dikesempatan itu Abdul Hamid mengakui bahwa program tandonisasi sudah diusulkan pihak BPBD pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBP) tahun 2022. Jika mendapat persetujuan akan bisa langsung dimanfaatkan, mengingat dalam waktu dekat sudah mulai memasuki musim kemarau (kekeringan). “Semoga dapat persetujuan anggaran untuk bisa dibangun ditahun ini,” harapnya.
Dalam usulannya, BPBD KSB masih fokus untuk pembangunan tandon pada wilayah kecamatan Poto Tano dan Kecamatan Seteluk, mengingat banyak Desa pada kecamatan tersebut mengalami kekeringan sampai kesulitan air bersih. “Kedepan, pembangunan tandon juga pada beberapa kecamatan lain, terutama yang berada pada areal pesisir,” terangnya.
Terkait dengan persiapan menghadapi musim kemarau, Abdul Hamid mengaku bahwa personilnya sudah sangat siap dengan berbagai peralatan, apalagi persoalan kekeringan sudah menjadi masalah tahunan yang dihadapi. “Saat musim kering nanti, BPBD KSB tinggal menunggu perintah untuk langsung melakukan eksekusi, terutama dalam penyaluran air bersih pada wilayah yang biasa mengalami kekeringan,” akunya. **