Taliwang, – Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Bintang Bano selaku perusahaan pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) yang menyuplai air bersih, masih memberikan layanan distribusi air untuk perusahaan yang sedang mempersiapkan proses pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian hasil tambang (Smelter).
Bambang, ST selaku direktur utama Perumda Bintang Bano mengingatkan, jika pendistribusian air bersih untuk perusahaan sebagai bentuk kontribusi pemerintah atau bentuk dukungan dalam upaya percepatan pembangunan Smelter. “Pemerintah KSB memiliki komitmen untuk memberikan dukungan kepada perusahaan yang akan membangun smelter. Perumda Bintang Bano dipercaya untuk menjadi penyuplai air bersih,” katanya.
Diingatkan Bambang, jumlah air bersih yang didistribusikan belum begitu banyak, lantaran jumlah pegawai perusahaan yang belum masih sedikit. “Yang pasti, distribusi air untuk pemenuhan kebutuhan perusahaan tidak mengganggu kewajiban perusahaan menyediakan air bersih untuk masyarakat sebagai konsumen, apalagi kebutuhan perusahaan masih kecil dan hanya diangkut dengan menggunakan mobil tangki,” lanjutnya.
Dikesempatan itu Bambang mengaku bahwa saat ini pihaknya masih mendistribusikan air bersih untuk membantu PT Pengembangan Industri Logam (PIL) selaku perusahaan penanggung jawab proyek smelter. “Perusahaan membeli air bersih kepada Perumda Bintang Bano dengan kapasitas yang belum besar, jadi masih bisa ditangani dengan menggunakan mobil tangki,” tandasnya.
Bambang tidak membantah bahwa perusahaan berharap mendapatkan distribusi air bersih melalui Perumda Bintang Bano saat mulai aktifitas nanti, hanya saja dibutuhkan diharapkan dapat disiapkan jaringan sebagai pendukung pendistribusian. ”Sudah beberapa kali pertemuan dengan perwakilan perusahaan dan pihak Perumda Bintang Bano meminta agar disiapkan jaringan untuk mempermudah distribusi,” akunya.
Kenapa perlu ada jaringan, berdasarkan gambaran yang disampaikan pihak PT PIL, kebutuhan air bersih bagi perusahaan akan terus mengalami peningkatan seiring dimulainya kegiatan konstruksi smelter. Melihat jumlah harian yang disuplai saat ini, Bambang memperkirakan, pada masa konstruksi smelter, PT PIL bakal membutuhkan suplai air hingga puluhan hingga ratusan kubik dalam sehari. **