Taliwang, – Wali murid Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang mendatangi kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumbawa Barat (Kemenag-KSB) untuk mempertanyakan kelanjutan pembangunan Masjid lingkungan sekolah tersebut, lantaran sampai saat ini progresnya belum terlalu signifikan, sementara semua wali murid sudah ikut membantu sebesar Rp. 350 ribu, termasuk bantuan Bupati KSB sebesar Rp. 50 juta dan Rp. 100 juta dari wakil Bupati KSB bersama alumninya.
H Mulyadi S.Ag selaku humas Kemenag KSB yang dikonfirmasi media ini, Kamis 11/8 kemarin mengakui adanya protes wali murid tersebut, sehingga akan segera meminta keterangan pihak MTsN Taliwang. “Kami sedang meminta informasi dari pihak MTsN Taliwang, sehingga belum dapat menjawab secara terbuka terkait yang dipertanyakan wali murid,” ucapnya.
Dikesempatan itu H Mulyadi mengakui bahwa ada pungutan atau sumbangan dari wali murid untuk merampungkan pembangunan Masjid MTsN Taliwang. “Sesuai informasi awal yang kami terima, jika benar wali murid ikut menyumbang untuk pembangunan masjid. Pembayaran dilakukan saat pendaftaran ulang siswa baru,” lanjutnya.
Soal penggunaan anggaran dari sumbangan wali murid, H Mulyadi menegaskan itu menjadi kewenangan dari pihak sekolah. Hal itu yang membuat Kemenag KSB tidak dapat memberikan penjelasan kepada para wali murid yang melakukan protes. “Semoga dalam beberapa hari ini sudah ada penjelasan, sehingga bisa disampaikan kepada para wali murid,” akunya.
Jalaluddin, S.Pdi selaku Kepala Madrasah (Kamad) MTsN Taliwang yang coba dikonfirmasi sedang berada diluar daerah, sehingga sulit untuk dihubungi, meskipun sudah coba dikontak melalui selularnya. “Kamad MTsN Taliwang sedang ada kegiatan di Sumbawa, karena ada yang harus diurus,” kata Fatry Nurlaela S.Pd selaku wakil kepala yang membidangi kesiswaan.
Terkait dengan sumbangan wali murid untuk pembangunan masjid, dirinya tidak membantah bahwa setiap tahun atau saat pendaftaran ulang setelah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), wali murid diminta untuk ikut membantu menyelesaikan kebutuhan pembangunan masjid. “Dana yang diterima dari siswa pada tahun 2021 sebagian besar sudah digunakan untuk pembangunan masjid, sementara penerimaan tahun 2022 belum dimanfaatkan sama sekali atau masih dalam rekening,” terangnya.
Sementara dana bantuan dari Bupati KSB sebesar Rp. 50 juta, Fatry Nurlaela tidak dapat memberikan penjelasan, lantaran dirinya hanya mengelola anggaran pembangunan masjid dari sumbangan wali murid dan kumpulan para alumni bersama wakil Bupati KSB. “Silakan tanya pada kepala MTsN untuk anggaran dari Bupati KSB,” tandasnya.
Dikesempatan itu Fatry Nurlaela menjelaskan bahwa anggaran yang dirinya terima dari sumbangan alumni bukan sebesar Rp. 100 juta, tetapi sebesar Rp. 72 juta lebih. Dana itu sendiri sudah dipergunakan untuk pekerjaan lanjutan pembangunan masjid. **