Taliwang, – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) menjadi penanggung jawab pelaksanaan berbagai lomba dalam ‘Festival Bulan Satangal’ yang merupakan rangkaian kegiatan dalam menyambut dan memeriahkan Hari Lahir Kabupaten Sumbawa Barat (Harla-KSB) ke-19.
Mengingat pihak yang akan dilibatkan sebagai peserta dalam beberapa lomba yang bertema ‘Barema Saling Satingi’ itu, maka Dikbud pada Jumat 28/10 kemarin, melaksanakan Technical Meeting (TM) dan membeberkan Petunjuk Tekhnis (Juknis). “Pertemuan ini juga menjadi kesempatan bagi kita semua untuk menyampaikan usul maupun saran,” kata Khusnarti saat memimpin langsung kegiatan TM dan penyampaian Juknis tersebut dilantai III gedung Setda KSB.
Dikesempatan itu Khusnarti juga mengingatkan, rangkaian lomba yang dilaksanakan bukan sekedar untuk mencari yang terbaik, tetapi sebagai bentuk pembuktian atas kebersamaan yang terbangun selama ini. “Memang lomba yang dilaksanakan untuk mencari juara atau terbaik, tetapi yang paling utama ada kebersamaan antara pemerintah dengan masyarakat dalam memeriahkan HUT KSB ke-19,” lanjutnya.
Dikesempatan itu Khusnarti juga mengingatkan, jika berbagai lomba akan dilaksanakan secara beruntun pada November mendatang, dimana akan diawali dengan lomba karnaval budaya yang direncanakan pada 9 November. Sehari setelah itu dilaksanakan lomba pawai tematik jenjang Taman-kanak-kanak, sementara kegiatan serupa khusus Sekolah Dasar (SD) akan dilaksanakan pada 14 November. Untuk Lomba Shalawatan dan Lomba musik perkusi akan berlangsung pada 11-18 November.
Sebagai informasi untuk juknis carnaval budaya untuk ragam budaya berbagai etnis yang berkembang di Bumi Pariri Lema Bariri, jumlah peserta maksimal 30 orang, menggunanakan kostum atau properti sesuai tema, masing-masing kontingen menampil maskot sesuai tema yang dapat dikreasikan melalui kostum peserta atau kendaraan hias, Peserta bebas menentukan bahan yang digunakan untuk kostum, penggunaan kendaraan dikreasikan dan dihias sesuai tema, kontingen membawa papan nama 3×40 dan menyerahkan sinopsi kepada panitia sebelum lomba.
Untuk display atau atraksi baik untuk carnaval budaya maupun pawai tematik diberikan waktu maksimal 2 menit pada dua titik yang ditentukan panitia, termasuk larangan peserta mendahului peserta didepannya, wajib mengikuti rute yang ditentukan dan tetap menjaga kedisiplinan, kerapian dan kekompakan barisan. “Khusus lomba pawai tematik, tema yang dibawakan adalah profil pelajar pancasila untuk peserta TK dan tekhnologi budaya untuk peserta SD,” terangnya.
Terakhir untuk kriteria penilaian dalam pertemuan itu juga disampaikan. Hal itu sebagai bentuk transparansi dalam setiap lomba yang akan dilaksanakan. “kriteria penilaian yang perlu diketahui bersama terkait dengan kreatifitas (unik dan menarik), kesesuaian penampilan dengan tema, estetika dan kekompakan,” bebernya. **