Taliwang, – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melalui Dinas Pertanian (Distan), terus berupaya untuk meningkatkan produksi pertanian, termasuk ikut mengantisipasi anjlok harga jual gabah pasca panen. Salah satu cara yang akan dilakukan dengan mengatur waktu dan pola tanam, termasuk dalam penggunaan benih.
“Khusus benih yang akan dibagikan pemerintah dalam bentuk bantuan, perlakuan dalam waktu dan pola tanam harus sesuai arahan yang disampaikan penyuluh. Hal itu sebagai uji coba atas program Satu Rasa Beras Lokal (SARAKAL),” ucap Ir Muhammad Saleh M.Si selaku kepala Distan KSB saat dikonfirmasi media ini dalam ruang kerjanya, kemarin.
Disampaikan Saleh sapaan akrabnya, penerapan program SARAKAL dilakukan dalam Musim Tanam tahun 2022-2023 (MT I), dimana pada lahan pertanian yang menjadi lokasi penerapan program, harus dilakukan penaburan benih secara serentak dengan jenis benih yang sama. “Harapannya, dalam areal pertanian itu ada jenis yang sama saat dipanen, sehingga harga jualnya juga diyakini akan sama,” lanjutnya.
Saleh berharap kepada petani sebagai penerima bantuan benih untuk program SARAKAL, agar bisa memahami apa yang menjadi tujuan besar pemerintah KSB. “Salah satu tujuan dari program yang akan dilaksanakan itu, mengantisipasi terjadinya anjlok harga jual gabah akibat produksi melimpah, jadi tidak semua wilayah pertanian akan panen (panen raya), sehingga harga akan tetap stabil,” ungkapnya.
Dikesempatan itu Saleh juga mengatakan bahwa tidak semua areal pertanian akan diberlakukan program SARAKAL, sehingga pihaknya akan membangun komunikasi dengan Kelompok Tani (Poktan) dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dalam hal penetapan lokasi sebagai demplot atau uji coba. “Hasil analisa yang dilakukan, jika program SARAKAL akan bisa menjawab berbagai persoalan pertanian selama ini,” tuturnya.
Saleh juga mengingatkan tentang kendala yang dihadapi petani dalam tahun kemarin, dimana kesulitan mendapatkan mesin panen (Combine), karena semua wilayah sedang melaksanakan panen, sementara jumlah combine terbatas. “Program SARAKAL termasuk akan menjawab persoalan tersebut, karena terjadi pengaturan tanam akan juga mengatur waktu panen,” tegasnya.
Terakhir Saleh mengatakan bahwa program yang akan dilaksanakan bukan hal yang baru dalam dunia pertanian, hanya saja pemerintah KSB ingin berada lebih dekat dengan masyarakat petani, terutama dalam menjawab berbagai persoalan yang sering terjadi, baik masalah harga jual gabah, kebutuhan pupuk, stok air irigasi dan berbagai persoan lain. **