Taliwang, – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melalui Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA), telah menggelar seminar ‘Diseminasi Anugerah Inovasi Daerah KSB tahun 2022’. Kegiatan dimaksud dipusatkan di lantai III gedung Setda pada Senin 14/11 kemarin.
Agus S.Pd, MM selaku kepala BRIDA KSB pada kesempatan itu menegaskan, jika kegiatan yang dilaksanakan ini menjadi bagian dalam terus mendorong semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk menemukan inovasi yang dapat menjadi pendukung kinerja dalam lingkungan kerja masing-masing. “Kegiatan ini dapat menjadi ajang apresiasi pada OPD yang telah menunjukkan inovasi unggul dan memiliki pembaharuan,” ucapnya.
Dikesempatan itu Agus juga mengaku bahwa saat ini geliat menemukan inovasi dari OPD, termasuk satuan pendidikan sudah mulai dirasakan. “Sudah ada persepsi yang sama bahwa inovasi adalah semua bentuk pembaharuan dalam penyelenggaraan pemerintah yang berpedoman pada prinsip, peningkatkan efisiensi, perbaikan efektivitas, perbaikan kualitas pelayanan, tidak ada konflik kepentingan, berorientasi kepada kepentingan umum,” lanjutnya.
Dibeberkan Agus, sejak BRIDA terbentuk dan dilanjutkan dengan pengisian aparatur, maka langsung melakukan road show untuk bertemu dengan pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan mengajak menemukan inovasi. Alhasil, terdapat 78 judul inovasi yang dilaporkan, belum lagi yang disampaikan dari sejumlah pemerintah Desa. “Geliat ini juga sebagai upaya meningkatkan indeks inovasi daerah, mengingat sampai saat ini, indeks inovasi daerah KSB masih pada kategori inovatif,” terangnya sambil meminta komitmen bersama untuk menuju sangat inovatif.
Sebagai informasi, Kemendagri memberikan penghargaan kepada Pemerintah Kabupaten yang paling inovatif dalam menjalankan program dan tata kelola pemerintah, dengan sistem pelayanan cepat, murah, dan mampu memangkas sistem birokrasi panjang di institusi. Penghargaan itu diserahkan pada ajang Innovative Government Award (IGA).
Untuk mendapatkan Anugerah sebagai Kabupaten Paling Inovatif harus terpenuhi beberapa indikatornya, seperti, egulasi inovasi Daerah, ketersediaan SDM terhadap inovasi daerah, dukungan anggaran, penggunaan Informasi dan Tekhnologi, bimtek inovasi, program dan kegiatan di renstra OPD, jejaring inovasi, replikasi, pedoman teknis, pengelola inovasi, ketersediaan informasi layanan, penyelesaian layanan pengaduan, tingkat partisipasi stakeholder, kemudahan informasi layanan, kemudahan proses inovasi yang dihasilkan, online sistem, kecepatan inovasi, kemanfaatan inovasi, tingkat kepuasan penggunaan inovasi, sosialisasi kebijakan dan kualitas inovasi. **