Taliwang, – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) pada penghujung tahun 2022 akan meluncurkan program pemberian bantuan untuk siswa tidak mampu. Program yang dibungkus dengan nama “Pariri Cerdas” diperuntukan bagi pelajar pada jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Realisasi bantuan dalam bentuk uang tunai sebesar Rp. 500 ribu itu sendiri tinggal menunggu Peraturan Bupati (Perbup) yang akan dijadikan dasar pijakan, karena calon penerima telah dilakukan verifikasi langsung oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) KSB. “Kami sudah melakukan verifikasi terhadap calon penerima,” ucap Khusnarti S.Pd selaku kepala Dikbud KSB saat didampingi Lutpiah Ruswati, M.Pd selaku kabid pembinaan SMP.
Masih keterangan Narti sapaan akrabnya, proses penerbitan Perbup saat ini memang cukup panjang alurnya, sehingga pihaknya berinisiasi untuk melakukan proses verifikasi lebih awal, sehingga pada waktu terbit Perbup tinggal dilanjutkan dengan proses penetapan melalui keputusan terkait dengan siswa penerima bantuan. “Memang sudah difinalkan calon penerima, tetapi tetap menunggu keputusan Bupati,” ungkapnya.
Diingatkan Khusnarti, calon siswa penerima bantuan itu sendiri adalah usulan dari masing-masing satuan pendidikan (sekolah), karena memang pihak sekolah yang mengetahui siapa siswa yang dianggap tidak mampu dan berhak mendapatkan bantuan tersebut. “Syarat utama adalah siswa tidak mampu dan tidak menjadi penerima bantuan pada Program Indonesia Pintar (PIP),” lanjutnya.
Program “Pariri Cerdas” diharapkan bisa membantu anak-anak dari keluarga tidak mampu untuk bisa mewujudkan mimpinya untuk terus bersekolah. Program ini juga sebagai upaya mencegah meningkatnya angka peserta didik yang putus sekolah karena terkendala biaya. “Dana yang diberikan melalui program ini bertujuan untuk membantu biaya personal peserta didik, seperti untuk membeli perlengkapan sekolah/kursus, uang saku, biaya transportasi atau biaya pendidikan apapun yang dibutuhkan,” tandasnya.
Dikesempatan itu Narti mengingatkan bahwa program pemberian bantuan dalam bentuk uang “Pariri Cerdas” merupakan kali pertama dilaksanakan, sehingga proses sedikit lebih lama, terutama terkait dengan aturan yang menjadi pijakan. “Semoga dalam waktu tidak terlalu lama sudah bisa direalisasikan,” harapnya. **