Taliwang, – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melalui Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Arpus) telah menggelar sosialisasi literasi keluarga atau sebuah gerakan mengembalikan peran anggota keluarga dalam rangka meningkatkan minat baca anak. Kegiatan itu sendiri menghadirkan Hj Hanipah Musyafirin S.Pt selaku bunda literasi, beserta narasumber masing-masing Ely Marliaty, S.Pd., MM.Inov selaku analis pengembang kurikulum ahli Muda / Sub Koordinator Kurikulum dan Penilaian PAUD dan PNF pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud KSB) dan dr M Yusuf Junaedi, Sp.KJ.,M.Sc yang merupakan Psikiater di RSUD Asy Syifa.
“Pada dasarnya orang tua memiliki peran besar dalam menciptakan lingkungan dirumah yang aman, nyaman, sehat dan menyenangkan bagi anak-anak, sehingga mereka (anak-anak) betah berada didalam rumah. Salah satu cara mewujudkan kondisi tersebut adalah dengan mengembangkan literasi keluarga melalui pengenalan buku-buku yang sesuai dengan usia dan kemampuan literasi anak,” ucap Ir Abdul Muis Syafi’i, MM selaku kepala Dinas Arpus.
Dikesempatan itu Muis sapaan akrabnya juga mengingatkan, tujuan melaksanakan literasi anak adalah untuk meningkatkan kemampuan memahami bacaan dan berpikir kritis, kemampuan menganalisasi menganalisa serta kemampuan verbal dalam mengulas informasi yang telah didapat dari bacaan, termasuk mempererat ikatan dan hubungan personal dalam keluarga serta menciptakan budaya Literasi dilingkungan keluarga serta mengembangkan kearifan lokal dan Nasional.
Selain itu juga perlu diingatkan bahwa orang tua dapat mengajak anak-anaknya untuk membangun kemampuan mendengarkan, berbicara, membaca, menulis dan berhitung yang merupakan bagian dari literasi keluarga. Lebih dari itu, anak juga dapat diasah kemampuan anilisisnya, memproses informasi, mengkomunikasi dan menyimpulkan dari buku-buku yang telah dibaca sebelumnya.
Sementara Hj Hanipah dikesempatan itu mengatakan, jika secara sederhana literasi dipahami sebagai kemampuan dalam membaca dan menulis. “Kita semua harus mendorong literasi keluarga agar orangtua memperhatikan pendidikan anaknya, karena pendidikan karakter pertama kali ada di keluarga,” tuturnya sambil menambahkan bahwa kegiatan literasi di rumah bisa dengan membuat perpustakaan mini di rumah, membaca 20 Menit sebelum tidur dan membiasakan anak untuk bercerita mengenai isi buku.
Sedangkan Ely Marliaty mengatakan, pembiasaan membaca di rumah dapat dilakukan dengan menjadikan orangtua sebagai teladan bagi anak-anaknya atau dengan kata lain orangtua harus gemar membaca. Selain itu juga lingkungan sosial di rumah perlu dibangun secara efektif dan komunikatif seperti membiasakan membaca selama 15 menit sehari dan memiliki jadwal berdiskusi tentang isi buku yang telah dibaca.
Pembiasaan membaca di rumah memiliki beberapa tujuan diantaranya untuk meningkatkan rasa cinta membaca di lingkungan keluarga, meningkatkan kemampuan memahami bacaan dan berprikir kritis serta meningkatkan kemampuan menganalisis dan kemampuan verbal dalam mengulas informasi yang telah didapat dari bacaan. **