Taliwang, – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melalui Dinas Perikanan (Diskan) melakukan identifikasi dan pengecekan secara langsung dampak banjir yang terjadi, khusus kolam budidaya ikan milik masyarakat, agar bisa diketahui besaran kerusgian yang dialami.
“Kami sedang melakukan pendataan seluruh wilayah terdampak untuk melakukan penyisiran, jadi belum diketahui berapa banyak kolam rakyat yang terdampak dari banjir,” kata Noto Karyoni S.Pi, M.Si selaku kepala Diskan KSB saat dikonfirmasi media ini, Selasa 14/2 kemarin.
Noto sapaan akrabnya mengakui bahwa diwilayah kecamatan Brang Rea dan kecamatan Taliwang termasuk cukup banyak kolam rakyat, sehingga diyakini ada yang terdampak. “Secara keseluruhan belum bisa ditetapkan dampak atau kerugian masyarakat pelaku pembudidaya ikan, karena kami masih melakukan pendataan serta pengecekan langsung,” lanjutnya.
Dikesempatan itu Noto juga tidak menyebutkan bentuk penanganan yang akan dilakukan terhadap korban banjir, karena pihaknya baru akan menyampaikan laporan setelah rampung pendataannya. “Kami upayakan dalam hari ini juga (Selasa,red) sudah bisa rampung pendataannya,” tandas Noto.
Untuk memastikan semua tambak budidaya milik masyarakat terdata sebagai dampak dari banjir, Noto berharap kepada para pemilik untuk pro aktif menyampaikan secara langsung, agar nantinya bisa dimasukan dalam daftar kerusakan pasca banjir. “Saya berharap pemilik tambak yang rusak akibat banjir memberikan laporan, karena bisa saja pendataan terlewatkan lantaran kondisi akses terbatas,” ungkapnya.
Menyinggung soal areal budidaya (tambak) yang ada di Balai Benih Ikan (BBI) Desa Sepakat, Noto memastikan tidak termasuk pada dampak banjir, karena wilayah budidaya itu sendiri berada pada dataran tinggi. “Kami sudah mendapatkan laporan untuk BBI Sepakat, jika areal budidaya tidak tergenang air, jadi bisa dikatakan aman dari banjir yang melanda,” tandasnya. **