Taliwang, – Dr Ir H W Musyafirin, MM selaku Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) mengingatkan, bendungan Bintang Bano dihajatkan untuk mengairi sektor pertanian, termasuk berfungsi sebagai pengendali banjir. “Kalau tidak ada bendungan bintang bano, banjir yang melanda sebagian wilayah KSB mungkin lebih para dari bencana serupa di tahun 2000 lalu,” ucapnya.
Diingatkan H Firin sapaan akrab Bupati KSB, sesaat sebelum musibah banjir melanda kecamatan Brang Rea dan kecamatan Taliwang, curah hujan sangat tinggi untuk wilayah hulu atau disekitar lokasi keberadaan bendungan. Buktinya, daerah genangan air tidak sanggup menampung air. “Banjir itu terjadi lantaran sudah tidak dapat ditampung lagi, jadi fungsi pengendalian sudah dirasakan,” lanjutnya.
Efektifitas keberadaan bendungan bisa dilihat dari jumlah wilayah terdampak termasuk tinggi air yang masuk ke perkampungan penduduk. Saat banjir tahun 2000 lalu, sejarah banjir terparah yang pernah terjadi di Sumbawa Barat beberapa wilayah seperti di Kecamatan Brang Rea tidak kena imbas. Di tahun 2023 wilayah yang awalnya tidak pernah tersentuh baik pada saat banjir tahun 2000, tahun 2007 hingga tahun 2013 kini merasakan dampak cukup besar.
Bupati juga meminta masyarakat mengingat kembali peristiwa banjir yang terjadi pada tahun 2007 lalu. Saat itu, bendungan Bintang Bano belum ada, dampak kerusakan akibat banjir ditahun itu cukup parah. Bahkan beberapa kawasan seperti kompleks KTC yang menjadi pusat pemerintahan KSB juga ikut terendam. “Ini perlu kita luruskan. Kenapa air di bendungan Bintang Bano harus dilepas, karena daya tampungnya sudah berada pada titik puncak. Kalau tidak dilepas, khawatirnya bendungan jebol dan itu akan lebih parah lagi,” tandasnya.
Bupati meminta di tengah kondisi seperti saat ini berhenti saling menyalahkan. Mencari kesalahan atas musibah yang terjadi tidak akan menyelesaikan dampak yang ada. “Sekarang kita fokus pada penanganan pasca bencana. Agar kegiatan ekonomi masyarakat, kegiatan pendidikan dan lain sebagainya kembali normal,” ajaknya.
H Firin juga meminta masyarakat tidak memperdebatkan soal keberadaan bendungan bintang bano, namun harusnya bersyukur keberadaan bendungan tersebut justru bisa meminimalisir jumlah wilayah terdampak dan kerusakan yang terjadi akibat banjir. Ini sekaligus meluruskan pandangan dan pikiran masyarakat jika banjir yang menerjang Kecamatan Brang Rea dan Taliwang itu ditenggarai akibat keberadaan bendungan. “Stop kita menyalahkan keberadaan bendungan dan tata pengelola bendungan. Yang jelas mereka sudah bekerja sangat maksimal menekan jumlah kerusakan akibat banjir. Seharusnya kita berterimakasih, karena memang debit air hujan sebelum banjir saja sudah cukup tinggi,” tegasnya. **