Taliwang, – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud), telah melakukan validasi data kerugian satuan pendidikan (sekolah) akibat banjir yang terjadi beberapa hari lalu.
“Setelah dilakukan validasi data terakhir serta pengecekan pada semua satuan pendidikan, maka ditetapkan besaran kerugian sekolah pada semua jenjang pendidikan akibat banjir mencapai Rp. 2,9 miliar lebih,” ucap Khusnarti S.Pd selaku kepala Dikbud KSB saat dikonfirmasi media ini, kemarin.
Dirinci Narti sapaan akrabnya, kerugian yang dialami jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sekitar Rp. 611 juta, sementara jenjang Sekolah Dasar (SD) mencapai Rp. 1,235 miliar dan untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebesar Rp. 1.084 miliar. “Kita sudah selesai melakukan validasi dan semoga semua kerugian telah tercatat,” harapnya.
Dikesempatan itu Narti menyampaikan, penetapan angka itu sendiri setelah melakukan pengecekan langsung, termasuk mengacu pada laporan yang disampaikan masing-masing sekolah. “Tim Dikbud telah mengecek langsung material atau peralatan yang rusak setelah terendam banjir untuk dijadikan bukti fisik,” ungkapnya.
Sesuai laporan dari masing-masing sekolah yang telah dilakukan pengecekan, jika hampir semua satuan pendidikan mengalami kerusakan buku paket pelajaran, alat elektronik berupa komputer dan laptop, printer, kipas angin, soundsystem. “Memang fasilitas belajar mengajar atau ruang belajar tidak ada yang rusak, namun peralatan elektronik milik sekolah terendam banjir,” bebernya.
Mengingat kerusakan akibat banjir adalah bahan ajaran, terutama buku paket dan fasilitas elektronik pendukung aktifitas belajar mengajar, maka diharapkan kepada semua satuan pendidikan untuk memiliki inovasi dalam memaksimalkan aktifitas belajar mengajar, karena untuk segera mengganti fasilitas yang rusak itu butuh biaya besar. “Saya berharap tidak sampai mengganggu aktifitas belajar mengajar akibat kerusakan fasilitas pendukung tersebut,” pintanya.
Ditambahkan Lutpiah Ruswati, M.Pd selaku kabid pembinaan SMP mengaku, jika seluruh SMP melaporkan kerusakan buku paket, sementara yang untuk SMPN 3 Taliwang dan SMPN 6 Taliwang ada kerusakan tembok pagar. “Dominan yang rusak adalah meubeleur dan alat elektronik serta buku paket,” terangnya. **