Taliwang, – Rombongan dari pemerintah provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melaksanakan safari ramadhan di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Kegiatan yang dipusatkan di Masjid Agung Darusallam lingkungan Kemutar Telu Center (KTC) dihadiri Bupati KSB, Dr Ir HW Musyafirin, MM dan didampingi wakil Bupati, Fud Syaifuddin, ST.
Mengawai sambutan penerimaan, H Firin sapaan akrab Bupati KSB menyampaikan ucapan turut berbelasungkawa atas meninggalnya Hj. Sumintri Wido atau ibu mertua dari Gubernur NTB, sehingga mengajak seluruh jamaah yang hadir untuk mendoakannya.
Dikesempatan itu H Firin mengingatkan bahwa pelaksanaan safari ramadhan untuk tahun ini dipastikan berbeda dari biasanya, dimana tidak ada kegiatan berbuka puasa bersama. “Kegiatan dalam safari ramadhan hanya melaksanakan ibadah shalat magrib, dilanjutkan dengan Isya berjamaah dan shalat taraweh, jadi tidak ada kegiatan berbuka bersama,” tegasnya.
Lanjut H Firin, menghilangkan kegiatan berbuka puasa bersama adalah bentuk ketaatan terhadap himbauan Pemerintah Pusat yang melarang adanya kegiatan buka puasa bersama. “Saya ingatkan kepada kita semua yang hadir, nanti kita akan berbuka dirumah masing-masing, setelah itu shalat magrib berjamaah sampai taraweh di Masjid KTC ini,” lanjutnya.
Sementara H Abdul Azis, SH, MH selaku kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Provinsi NTB selaku pimpinan rombongan mengatakan, kegiatan safari ramadhan dimanfaatkan juga sebagai momentum melaksanakan pangan murah atau pasar murah yang bisa membantu masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan dapur seperti, cabai, bawang, tomat, gula, dan beras.
Mantan Sekda KSB itu juga menegaskan, jika banyak upaya yang dilakukan pemerintah dalam rangka menurunkan tingkat inflasi. Tetapi walaupun begitu, diupayakan adanya kolaborasi dan kerjasama antar dinas dan berbagai stakeholder terkait seperti dinas pertanian, perindustrian, perdagangan dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang termasuk dalam kelompok rumpun hijau.
“Diberikan subsidi ongkos agar pangan bisa dinikmati oleh konsumen dengan harga beras. Sentra pangan beras dan jagung. Kita berusaha nantinya agar pangan yang kita simpan, bukan hanya di bulog tetapi juga di petani harus lakukan penyimpanan, agar ketersediaan pangan kita terjaga. Selain itu keamanan pangan juga penting. Tidak boleh terkontaminasi dengan pestisida dan bahan berbahaya,” tuturnya.
Disaat itu H Aziz sapaannya mengakui jika kita perlu meniru KSB dalam tata kelola keuangan daerah. Hal itu dikarenakan KSB dinyatakan sukses dalam merealisasikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tertinggi, hingga mendapat penghargaan dalam ajang APBD Award dari Kementerian Dalam Negeri. **