Taliwang, – Kali pertama pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) memfasilitasi pernikahan warganya, dimana pasangan Sugianto dengan Ratnawati yang diketahui Yatim Piatu diberikan dukungan secara serius bahkan Bupati KSB, Dr Ir H W Musyafirin hadir untuk memberikan nasehat perkawinan.
H Firin dikesempatan itu mengingatkan tentang konsep kebaikan dalam hidup, kalau ada sesuatu yang memungkinkan orang bisa selamat, lakukan itu. Kalau apa yang kita lakukan itu bisa mendatangkan manfaat bagi orang lain, membantu orang lain, lakukan. Bermanfaat untuk sendiri lakukan, pekerjaan yang bisa mencegah perbuatan munkar lakukan. Setiap kebaikan yang kita lakukan pasti akan mendapatkan balasan – balasan dari kebaikan yang kita perbuat.
Lanjut H Firin, jangan pernah remehkan sekecil apa pun kebaikan yang kita lakukan. Kita tidak tahu kebaikan mana yang dapat menghantarkan kita untuk mendapatkan kebaikan di dunia, dan kebaikan mana yang dapat menghantarkan kita ke surga. Yang penting kita sudah berusaha, hasil tidak selalu sama dengan apa yang kita inginikan. Tapi proses yang kita jalankan itu yang lebih penting.
Terhadap kedua mempelai Bupati mengingatkan bahwa tidak mungkin kebaikan yang kita lakukan tidak mendapat balasan kebaikan dari Allah SWT. Kedua mempelai ini dahulunya pasti pernah berbuat baik. Sehingga apa yang disaksikan hari ini, resepsi perkawinan berjalan lancar, banyak warga yang hadir, ini tentunya balasan kebaikan – kabaikan yang pernah dibuat sebelumnya oleh kedua mempelai.
Bupati juga memberi nasehat kepada para tamu undangan yang hadir tentang bagaimana menerapkan konsep pengelolaan keuangan di dalam keluarga. “Persoalan keuangan dalam rumah tangga yang paling sering menjadi awal keributan, jadi biasakan selalu bersyukur,” tandasnya.
Demikian pula dalam membangun pengertian dalam membina hubungan keluarga, harus membiasakan saling maaf – memaafkan. Bangun kesederhanaan, rendah hati tapi bukan rendah diri. Kalau ada orang minta tolong bantu dia dengan ikhlas, jangan kemudian setelah dibantu keluar bahasa yang tidak enak. Santun dalam bersikap, jangan mengungkit – ungkit masa lalu yang kelam. Jangan koreksi aib – aib, kelemahan – kelemahan, jadikan kelemahan tersebut sebagai bagian dari masa lalu dan menjadi pelajaran. **