Taliwang, – Budaya Sadeka Dilao yang merupakan tradisi turun temurun masyarakat Desa Labuhan Lalar, kembali dilaksanakan pada Sabtu 13/5, kemarin. Saat menghadiri agenda rutinitas tahunan Masyarakat Desa Labuhan lalar tersebut, Wakil Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Fud Syaifudin, ST mengajak masyarakat untuk bersama menjaga persatuan.
Sebelum memberikan sambutan, Wabup KSB berksempatan ikut dalam arak-arakan atau pawai budaya yang menjadi kegiatan awal dengan dipimpin ketua adat setempat.
Dalam sambutan Wabup mengatakan, kita ini boleh berbeda tetapi tetap harus bersatu. Sesuai dengan temanya Kedamaian Tercipta Karena Adanya Perbedaan. Dalam kesempatan tersebut Wabup mengingatkan bahwa saat ini kita sudah mulai masuk ke tahun Politik. Kita harus bisa saling menjaga kondisi Desa, tetap bersatu meski terdapat perbedaan pilihan.
“Mari terus kita bergandengan tangan. KSB menunggu ide – ide dari masyarakat Desa labuhan lalar untuk kita kembangkan, dan kedepannya dapat menjadi penopang untuk terwujudnya masyarakat yang Baldatun Toyyibatun Warabbun Ghafur. Kita juga berharap kedepannya Kegiatan Luar biasa masyarakat Desa Labuhan Lalar, Pagelaran Adat Nyalama Dilao agar bisa terus berkembang. Hari ini ada kita lihatb touris, dan kita berharap ditahun mendatang akan banyak touris yang berkunjung,” tuturnya.
Sementara Dedi Damhudi selaku ketua pelaksana kegiatan menyampaikan, jika rangkaian kegiatan telah berlangsung pada 1 – 7 Mei lalu dengan diramaikan hiburan malam. Selain itu juga diakui bahwa semua rangkaian dapat terlaksana setelah mendapat dukungan dan bantuan dari pemerintah KSB bersama PT. Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) dan berbagai pihak terkait lain.
Rahmanuddin selaku Kepala Desa Labuhan Lalar mengaku bahwa pelaksanaan kegiatan tradisi Nyalama Dilao ini bukan dalam hal membangkitkan feodalisme, tetapi itu semua sebagai wujud memjaga harga diri masyarakat labuhan lalar, melalui upaya mempertahankan adat dan tradisi masyarakat Desa Labuhan Lalar. “Kita masyarakat Desa Labuhan Lalar tidak boleh pasif dalam melindungi kekayaan tradisi masyarakat,” tandasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Rahmanuddin juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Desa Labuhan lalar, jika selama dirinya memimpin Desa Labuhan Lalar, banyak kekurangan dalam memberikan pelayanan.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan prosesi ikrar sumpah dari 7 Suku yang ada di Desa Labuhan Lalar. Ikrar tersebut disampaikan dihadapan tetua adat yang menyatakan siap bersatu dalam perbedaan. Adapun suku yang ada di Desa Labuhan Lalar yaitu Suku Samawa, Suku Sasak, Suku Makasar, Suku Bugis, Suku Mandar, Suku Bajo, dan Suku Ende. **