Taliwang, – Dr Ir H W Musyafirin, MM selaku Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) membeberkan program pemerintah beserta keberhasilan yang telah dicapai dihadapan Praja Muda (Praja) angkatan XXXII Program Sarjana Terapan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Kampus Nusa Tenggara Barat tahun Akademik 2022/2023. Pertemuan itu diawali dengan memperkenalkan Bumi Pariri Lema Bariri.
H Firin sapaan akrab Bupati KSB menyampaikan komitmen dirinya saat diberikan kepercayaan sebagai pimpinan daerah, dimana harus dijadikan keseriusan dalam pememuhan hak – hak dasar masyarakat, seperti sandang, pangan, pendidikan, kesehatan. “Apa yang menjadi semangat itu mendapat dukungan dari seluruh aparatur dan masyarakat dalam satu semangat, menuju KSB baik, negeri yang baik, baldatun toyyibatun warabbhun ghafur,” ungkapnya.
Dalam upaya merealisasikan hak-hak dasar masyarakat, pemerintah KSB telah melahirkan sejumlah program besar yang tertuang dalam Program Daerah Pemberdayaan Gotong Royong (PDPGR). “Selama ini gotong royong hanya sebatas nilai, tetapi melalui PDPGR, Gotong royong dijadikan sebagai nilai dan juga sebagai instrumen yang dituangkan dalam Perda nomor 01 tahun 2016,” bebernya.
Rincian program yang telah dilaksanakan diantaranya, program yang diberi nama Kartu pariri dan kartu bariri. Kartu pariri berfungsi dalam memberikan pelayanan sosial. Sementara kartu bariri berfungsi memberikan pemberdayaan. Program kartu pariri yang salah satunya pariri kesehatan telah tuntas memberikan pelayanan kesehatan ditanggung pemerintah Daerah sehingga menjadikan KSB pertama di NTB tuntas pelayanan kesehatan. Kartu pariri pendidikan dan pariri lansia. “Melalui program kartu pariri, Pemerintah menjadikannya sebagai instrument dalam penanganan program FM 3,32 atau Fakir Miskin 3,32 persen. Angka tersebut merupakan persentase kemiskinan ekstrim yang ada di KSB atau terdiri dari 1.478 Kepala Keluarga (KK),” terangnya.
Terkait dengan program kartu bariri yang menjalankan fungsi pemberdayaan, Bupati menyampaikan bahwa terdapat program kartu bariri yang terdiri dari Bariri nelayan, UMKM, dan Bariri ternak. Pemerintah Daerah akan memberdayakan masyarakat berupa peralatan,tetapi masyarakat yang terkena bantuan diwajibkan untuk menabung. Prinsipnya mereka menabung yaitu untuk dirinya sendiri.
Terkait dengan pengangguran, Bupati menyampaikan bahwa KSB sebagai daerah tambang, terdapat banyak sekali pendatang, dan imbas dari mutasi penduduk banyak berimbas pada peningkatan kemiskinan.
Program lainnya yang dipaparkan oleh Bupati yaitu KSB tuntas 5 pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), yang menghantarkan KSB sebagai daerah pertama yang tuntas 5 pilar STBM di Indonesia. Dan yang menjadi catatan penting dalam penyampaian Bupati dalam kesempatan tersebut, bahwa kesuksesan program tersebut karena digerakkan dengan menggunakan instrumen PDPGR.
Termasuk program yang ada saat ini adalah membentuk posyandu yang dapat menjalankan fungsi sebagai fasilitator, pemberdayaan, pengaduan masyarakat dan tempat diskusi warga. Sekarang ini ada 228 Posyandu yang tersebar di seluruh wilayah KSB. **