Taliwang, – Pengurus Daerah (PD) Muhammadiyah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) telah sukses menggelar musyawarah. Kegiatan itu dihadiri Bupati KSB, Dr Ir H W Musyafirin MM, termasuk sesepuh Muhammadiyah yang juga mantan Bupati KSB, Dr KH LZulkifli Muhadli, SH,MM yang juga pimpinan Pondok Pesantren Al – Ikhlas Taliwang, Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr Falahudin, M.Ag, Ketua Pengurus Wilayah Aisyah NTB Sofiah Rowiana ST, MT, termasuk Wakil Ketua DPRD KSB, Merliza Jawas.
H Abdul Wahid, SP, MP selaku ketua panitia dalam laporannya menyampaikan, dalam rangka menyukseskan kegiatan, panitia tidak meminta bantuan dari berbagai pihak dengan menggunakan proposal, lantaran merasa yakin bahwa sumbangsih dari para kader dan relawan akan bisa memenuhi kebutuhan. “Atas dukungan dari seluruh pengurus bersama Organisasi Otonom (Ortom) Muhamadiyah seperti Nasyiatul Aisyiah, Pemuda Muhammadiyah, IPM, IMM, kegiatan Musyawarah ini bisa dilaksanakan,” akunya.
Sementara Drs H Mukhlis M.Si selaku ketua Muhammadiyah KSB dalam pidato iftitah menegaskan, musyawarah dilaksanakan sekali dalam 5 tahun dan seharusnya telah dilakukan pada tahun 2020 lalu, namun saat itu terjadi penyebaran Corona Virus Disease (Covid) yang membuat tertunda sampai sekarang ini. “Keterlambatan ini bukan karena kesengajaan,” tegasnya.
Dikesempatan itu H Mukhlis juga menyampaikan, tema dari musda yang dilaksanakan adalah memajukan KSB, mencerahkan umat yaitu kita sebagai masyarakat civil harus terus taawun dan bermitra serta bekerjasama dengan semua pihak. “Sesuai dengan tema, maka dapat dimaknai sebagai bentuk dakwah Islam sejatinya disampaikan dengan bijak dengan hikmah. Dakwah islam bukan mengejek, tapi mengajak. Dakwah itu merangkul tapi bukan memukul. Dakwah mengedukasi bukan memprovokasi, dan Dakwah islam menyatupadukan bukan mencerai berai,” lanjutnya.
Dalam kesempatan itu H Mukhlis menambahkan, jika ada tiga agenda penting yang akan dilakukan, yaitu Laporan Pertanggungjawaban pengurus periode 2015 – 2020, Rapat pleno pembahasan program, dan pemilihan pimpinanan Muhammadiyah 2022- 2027. “Semua pemilik hak suara akan memilih 13 orang dan ditetapkan sebagai formatur yang nantinya formatur akan menetapkan Ketua, Sekretaris, Bendahara,” urainya.
Dalam sambutan ketua PWA NTB, Sofiah Rowiana, Muhammadiyah KSB memiliki SDM yang luar biasa, dan kita berharap agar bisa bersinergi untuk Muhammadiyah yang berkemajuan. Untuk pengembangan kita butuh pemimpin Muhammadiyah KSB yang dapat mencontoh Rasulullah, pemimpin yang profetik yang memiliki sifat sidiq, tablig, amanah, fatonah. Memilih pemimpin yang bisa menggerakkan roda organisasi. “Salah satu program yang bagus yaitu menggerakkan UMKM di KSB. Oleh karenanya kader Muhammadiyah harus cerdas,” katanya.
Dr Falahuddin selaku ketua PWM NTB berharap agar dalam pelaksanaan Musyawarah, orientasinya tidak hanya memilih ketua saja, tetapi bisa menjadi momentum muhasabah, dan introspeksi. Muhammadiyah sekarang sudah memiliki usia 110 tahun lebih. Mari kita jaga, kita bukan partai politik. Jadikan ini sebagai momentum ukhhwah, menjaga nama baik persyarikatan. Melihat usia PDM KSB sekarang 25 tahun, maka untuk maju tidak membutuhkan usia harus tua, tidak harus membutuhkan waktu yang lama. Sekalipun muda tapi jika diberikan kepercayaan, harus bisa. Kita bisa menggunakan cara kerja ATM yaitu amati, tiru, modifikasi. Organisasi kita harus unggul dari yang lain. Berkemajuan, dan Muhammadiyah tidak boleh diam.
H Firin sapaan akrab Bupati KSB mengingatkan, hal terpenting dalam kehidupan yaitu bagaimana cara mengelola perbedaan, karena perbedaan adalah rahmat. Tidak akan ada kolaborasi kalau tidak ada perbedaan. Dengan adanya perbedaan kita baru bisa bersinergi, kita tetap harus tetap berpegang kepada tali agama Allah. Tujuan kita adalah satu, bagaimana caranya agar kita unggul dan berkemajuan. **