Taliwang, – Harga jual rumput laut hasil produksi petani terus menurun, sehingga komisi 2 DPRD Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) mendatangi Dinas Kelautan dan Perikanan provinsi Nusa Tenggara Barat (DKP-NTB). Hal itu untuk mengetahui penyebab dan langkah konkrit yang harus dilakukan.
“Kunjungan kami ini sebagai bentuk respon atas aspirasi masyarakat yang berprofesi sebagai petani rumput laut, lantaran merasa harga jual terus menurun dan semoga bisa memberikan solusi yang tepat,” kata Aheruddin Sidik, SE, ME selaku ketua komisi 2 DPRD KSB disela kunjungan.
Dikesempatan itu Aher menyampaikan beberapa poin hasil diskusi dan konsultasi, termasuk faktor yang menyebabkan turunnya harga rumput laut yaitu, produk rumput laut NTB belum bersertifikat internasional dan saat ini sedang diusahakan untuk bersertifikat internasional oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB.
Ditambahkan juga oleh politisi asal kecamatan Seteluk itu, pemanenan prematur atau belum cukup umur yang berdampak pada kualitas produk. Proses penjemuran, dimana lantai yang digunakan belum berstandar dengan baik, persyaratan ekspor rumput laut menjadi lebih rumit sehingga eksportir lokal tidak mampu mengirim rumput laut secara langsung dan harus mengirim melalui perusahaan internasional di kota Surabaya.
Dalam rangka merespon aspirasi petani rumput laut KSB, maka dalam waktu dekat Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB akan berkunjung langsung ke lokasi budidaya rumput laut yang berada di KSB dengan segera membangun koordinasi dengan pihak Dinas Perikanan Kabupaten Sumbawa Barat.
Selain itu, politisi muda tiga periode ini juga berharap agar koordinasi dari pemerintah Kabupaten, pemerintah Provinsi dan Kementerian Kelautan harus di maksimalkan dalam rangka melindungi petani rumput laut dan pengembangan sektor perikanan dan kelautan dimasa yang akan datang. **