Taliwang, – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggandeng Praja Muda Institut Pemerintah Dalam Negeri (IPDN) kampus Nusa Tenggara Barat (NTB) angkatan XXXII, untuk melaksanakan sosialisasi dan ajakan dalam pemenuhan indikator Kelurahan Tangguh Bencana (Keltana). Kegiatan itu dipusatkan di Kelurahan Arab Kenangan (Arken) pada Selasa 27/6, kemarin.
Keltana dicanangkan sebagai bentuk upaya pengurangan risiko bencana skala Kelurahan yang bertujuan untuk membentuk sikap dan kelembagaan menuju masyarakat tangguh bencana. “Ini merupakan kegiatan awal sebagai bentuk ajakan kepada pemerintah Kelurahan beserta masyarakat, jika perlu dituntaskan indikator Keltana,” kata Parwin S.Ip selaku kabid pencegahan dan kesiapsiagaan pada BPBD KSB.
Pembentukan Keltana Arken diharapakan menjadi tindak nyata masyarakat untuk bisa mengenali ancaman bencana di wilayahnya serta mampu mengurangi kerentanan sekaligus meningkatkan kapasitas dalam upaya pengurangan risiko bencana. Mengingat potensi ancaman bencana wilayah perkotaan menjadi lebih kompleks, “Penting kegiatan ini untuk mengurai dan memanajemen ancaman bencana serta upaya penanganan,” lanjutnya.
Lanjut Parwin, mengingat sosialisasi yang dilaksanakan relatif singkat, maka pertemuan ini diharapkan dapat memantik kesadaran akan bencana di ruang lingkup Kelurahan. Perlu adanya komitmen antar pihak dan tindak lanjut rencana yang telah dicanangkan, sehingga akan membentuk masyarakat yang tangguh dalam menghadapi bencana kedepannya.
Sementara Abdul Hamid selaku Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD KSB yang ikut hadir dalam sosialisasi itu menegaskan, pemenuhan indikator Keltana dapat menjadi bukti bahwa ada kemandirian masyarakat dan beradaptasi dalam menghadapi potensi ancaman bencana, termasuk memulihkan diri dengan segera dari dampak-dampak bencana.
Indikator dimaksud tertuang dalam Perka BNPB No 1 Tahun 2012 yang harus dipenuhi adalah, Kebijakan/Peraturan di Desa/Kel tentang PB/PRB, Rencana Penanggulangan Bencana, Rencana Aksi Komunitas, dan/atau Rencana Kontingensi, Forum Pengurangan Risiko Bencana (PRB), Relawan Penanggulangan Bencana, Kerjasama antar pelaku dan wilayah, Dana tanggap darurat, Dana untuk PRB, Pelatihan untuk pemerintah desa, Pelatihan untuk tim relawan, Pelatihan untuk warga desa, Pelibatan/partisipasi warga desa, Pelibatan Perempuan dalam tim relawan, Peta dan kajian risiko, Peta dan jalur evakuasi serta tempat pengungsian, Sistem peringatan dini, Pelaksanaan mitigasi struktural (fisik), Pola ketahanan ekonomi untuk mengurangi kerentanan masyarakat, Perlindungan kesehatan kepada kelompok rentan, Pengelolaan sumber daya alam (SDA) untuk PRB dan Perlindungan aset produktif utama masyarakat. **