Taliwang, – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), memberikan apresiasi kepada PT PLN yang dapat melibatkan masyarakat yang tergabung dalam Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) untuk menjadi pengelolaan sisa abu pembakaran batu bara di PLTU atau Fly Ash Bottom Ash (FABA) yang teruji sangat aman, efisien dan sudah banyak di manfaatkan sebagai bahan baku bangunan.
“Pemerintah KSB mengapresiasi langkah konsisten yang dilakukan pihak PLN dalam memanfaatkan FABA dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Dimana memberikan kepercayaan pada BUMDes Sukses Mandiri yang ada di Desa Manemeng Kecamatan Brang Ene,” ucap Drs Tajuddin M.Si selaku kepala DPMD KSB.
Dikesempatan itu Tajuddin juga mengaku bahwa pihak perusahaan bukan hanya memberikan kepercayaan dalam pengolahan FABA menjadi bahan baku konstruksi, tetapi juga memberikan alat cetak paving block dan batako, termasuk melakukan pendampingan untuk memastikan BUMDes bisa mengolah FABA menjadi bahan baku konstruksi. “Bantuan mesin produksi yang diberikan diharapkan dapat menciptakan kemandirian ekonomi pedesaan khususnya di desa Manemeng, sehingga BUMDes dapat bersinergi dengan UMKM sekitar,” harapnya.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB) Sudjarwo menjelaskan Langkah PLN memberikan pendampingan ini sejalan dengan prinsip Enviroment, Sustainability and Governance (ESG) dan mendorong perekonomian masyarakat sekitar sehingga PLN bisa menerapkan Creating Share Value (CSV). “PLN menjadi katalis dalam meningkatkan perekonomian masyarakat sehingga meningkatkan kegiatan ekonomi dan nilai sosial secara bersama-sama,” terangnya.
Sebagai contoh, salah satu pemilik UMKM di wilayah Sumbawa, UMKM Sari Mandiri pada tahun 2022 mampu menyerap FABA mencapai 297,4 ton per tahun atau jika di rata-rata per harinya memanfaatkan FABA sebanyak 0,8 ton.
Sudjarwo memberikan gambaran, harga pasir per dump truck dari lombok mencapai Rp1,4 juta, dengan adanya FABA saat ini UMKM dapat menggunakan pasir lokal sebagai campuran FABA yang per dump truck harganya sebesar Rp400.000. Sehingga UMKM dapat mendapatkan manfaat ekonomis dan dapat mengalihkan modalnya untuk mengembangkan usahanya.
Sudjarwo melanjutkan, melalui program kolaborasi dengan BUMDes Sukses Mandiri ini, dirinya berharap pemanfaatan FABA yang di produksi menjadi paving block dan batako akan semakin meningkat, sehingga mampu menciptakan peluang kerja baru dan manfaat lain bagi masyarakat sekitar serta mengurangi ketergantungan produk impor bahan konstruksi bangunan. “Dengan bantuan mesin cetak paving block dan batako ini, PLN berharap BUMDes dapat lebih produktif, kas pendapatan BUMDes bertambah dan banyak tercipta lapangan kerja. Sehingga, pembangunan yang berwawasan lingkungan, berkelanjutan sesuai prinsip Sustainable Development Goals akan terwujud,” pungkasnya. **