Taliwang, – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol), telah melakukan analisa serta pemetaan daerah yang rawan konflik politik. Langkah itu untuk mengetahui bentuk intervensi dan pencegahan.
“Memang sudah ada hasil analisa sementara yang dilakukan tim gabungan dari berbagai sektor, dimana ada beberapa kecamatan yang dinilai rawan dan bisa muncul potensi konflik politik,” kata Muhammad Suharno S.Sos selaku kepala Bakesbangpol KSB saat dikonfirmasi media ini dalam ruang kerjanya, kemarin.
Lanjut Suharno, kecamatan yang memiliki potensi konflik politik tidak boleh diekspos terbuka, karena akan mengganggu proses pencegahan dan penanganan dini. “Biarkan kami terus bergerak untuk melakukan langkah pencegahan dan semoga hanya sebuah potensi saja,” lanjutnya.
Masih keterangan Suharno, potensi konflik itu mencuat lebih pada perbedaan arah dukungan sementara pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Sementara untuk tahapan pemilihan Calon Anggota Legislatif (Caleg) justru lebih tenang dan kondusif. “Meskipun alat peraga kampanye para Caleg terpasang pada berbagai sudut wilayah, namun situasi politik masih sangat landai atau tidak ada potensi konflik,” tegasnya.
Dikesempatan itu Suharno berharap kepada seluruh masyarakat yang akan memberikan dukungan, supaya dapat memahami bahwa perbedaan pilihan adalah hal yang biasa dan harus dijadikan pengalaman sebagai pendidikan politik. “Kami sangat percaya bahwa masyarakat KSB sangat bisa menerima perbedaan. Hal itu yang membuat status sebagai daerah zero horizontal konflik dapat dipertahankan,” ungkapnya.
Dikesempatan itu Suharno mengakui, jika hasil evaluasi dari monitoring yang dilaksanakan tim Bakesbangpol KSB, belum ditemukan adanya potensi konflik yang akan terjadi ditengah masyarakat. Hal ini bisa juga karena kesadaran para pelaku politik dan masyarakat secara umum, jika perbedaan pilihan adalah sebuah demokrasi. “Semoga kondisional daerah tetap tetap terjaga sampai pelaksanaan Pemilu dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 mendatang,” harapnya.
Diingatkan Suharno, pemerintah KSB telah membangun koordinasi serta komunikasi kuat dengan pihak keamanan dalam rangka mendukung menyukseskan pelaksanaan dan tahapan Pemilu, termasuk untuk memastikan kondusifitas daerah menjelang Pemilu mendatang. “Jika dari analisa yang dilakukan, masih sangat kecil munculnya potensi konflik pada politik legislatif, karena semua pelaku politik sedang mencari dukungan,” timpalnya. **