Taliwang, – Dr Ir H W Musyafirin, MM selaku Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) akan menjadi salah satu delegasi Indonesia pada kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi Open Government Partnership Internasional (KTT OGP) Global Summit di Tallin Estonia
Kepastian orang nomor satu di Bumi Pariri Lema Bariri akan menuju sebuah Negara berdaulat di kawasan Eropa Utara yang berbatasan dengan teluk Finlandia, disampaikan langsung Bupati KSB saat menjadi inspektur pada Apel Syukur yang dilaksanakan. “Saya mohon dukungan dan doa dari seluruh aparatur dan masyarakat KSB, sekaligus izin untuk mengikuti KTT OGP Global,” ucapnya.
Disampaikan H Firin sapaan akrab Bupati KSB, jika dirinya bersama Civil Society Organisation (CSO) akan menjadi delegasi Indonesia pada Ajang Konferensi Tingkat Tinggi OGP Global Summit di Tallin Estonia pada 4-8 September 2023 mendatang. “Ini menjadi catatan sejarah dan sekaligus dapat memperkenalkan KSB pada kancah Dunia,” lanjutnya.
Dikesempatan itu H Firin juga menegaskan, KTT dimaksud akan mempertemukan ribuan perintis dan inovator untuk membahas bagaimana tata kelola digital mutakhir, dikombinasikan dengan nilai-nilai transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi pemerintahan terbuka, dapat memperbarui demokrasi dan melawan ancaman otokratis. “KTT ini juga merupakan kesempatan untuk menegaskan komitmen pemerintah KSB terhadap pemerintahan terbuka,” tandasnya.
Untuk diketahui bersama, kemitraan pemerintah terbuka telah memasuki dekade kedua operasinya. Sekarang adalah saat yang tepat untuk melihat ke belakang dan menetapkan tujuan untuk masa depan. Dimana dalam kemitraan antara pemerintah dan masyarakat sipil harus diperkuat. “Sejumlah komitmen yang dilaksanakan pemerintah KSB menjadi perhatian dunia, sehingga diundang menjadi delegasi,” akunya.
Sebagai informasi, OGP merupakan kerja sama global yang menyatukan pemerintah dan perwakilan masyarakat sipil dalam mewujudkan pemerintahan yang lebih terbuka, transparan, efektif, dan akuntabel. OGP merupakan inisiatif multilateral yang mengedepankan cara-cara yang kreatif dan inovatif dalam rangka meningkatkan pelayanan publik yang awalnya diinisiasi delapan negara yaitu Amerika, Meksiko, Brazil, Norwegia, Filipina, Inggris, Afrika Selatan dan Indonesia pada 2011 lalu. Program ini terus meluas dan terus berkembang dengan melibatkan 78 negara dan 200 organisasi masyarakat sipil. **