Taliwang, – Dr Ir H W Musyafirin, MM selaku Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) ikut dalam presentasi terkait peluang kerjasama dengan U.S Trade dan Development Agency (US TDA) atau Badan Perdagangan dan Pengembangan Amerika Serikat, dalam rangka membahas dukungan pembangunan infrastruktur berkelanjutan.
Momentum itu dijadikan orang nomor satu di Bumi Pariri Lema Bariri itu untuk membahas tentang wacana pembangunan jembatan penghubung antara pulau Lombok dengan pulau Sumbawa, lantaran dinilai sangat penting dan mendukung percepatan pembangunan.
Diskusi itu mendapat respon serius dari pihak US TDA, sehingga langsung menawarkan diri untuk melakukan Fisibility Study (FS) secara gratis terkait pembangunan Jembatan Lombok – Sumbawa. “Saya sangat senang atas respon pihak US TDA dengan membantu melakukan FS secara gratis. Dokumen itu sangat penting dalam rangka mencari investor untuk membangun jembatan dimaksud,” ucapnya.
Menyinggung masalah manfaatnya bagi masyarakat pulau Sumbawa dan Pulau Lombok, terkait pembangunan jembatan Lombok Sumbawa, Bupati menyampaikan bahwa tentu ini sangat penting karena salah satu masalah yang harus dicari jalan keluarnya terkait pembangunan di kedua pulau di NTB ini yaitu masalah conectivity, tentu dengan terbangunnya jembatan Lombok Sumbawa akan sangat mendukung pembangunan berkelanjutan di kedua pulau tersebut.
Dalam pertemuan tersebut, Bupati juga menyampaikan terkait dengan kedatangan Presiden Jokowi bersama beberapa Menteri untuk meninjau pembangunan Smelter di Kecamatan Maluk. Disaat itu presiden Jokowi mengingatkan PT. AMMAN Mineral Nusa Tenggara (AMMAN), untuk tidak terus menggunakan bahan bakar dari fosil, dan batu bara, sehingga perusahaan sudah mulai menggunakan Energi terbarukan dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 500 mega watt. “Semoga dari pertemuan ini bisa terpikirkan, bagaimana energi yang konvensional yang sudah tidak ramah lingkungan supaya bisa diganti dengan energi terbarukan,” ucapnya.
Dalam pertemuan itu ada juga presentasi mengenai perangkat proyek dan kemitraan USTDA berupa Studi Kelayakan, Rencana Induk (Master Plan), Bantuan Teknis (Technical Assistance), Proyek Percontohan (Pilot Project), Rekayasa dan Desain (Design and engineering) yang dikerjakan oleh American contractors dan consulting firm. Dalam kesempatan tersebut dilakukan juga Identifikasidan diskusi peluang kerjasama dengan US TDA untuk persiapan infrastruktur di sektor Digital, Energi Terbarukan, Perubahan Iklim, Transportasi, Kesehatan,Agribisnis, Presentasi dari perwakilan U.S. Foreign Commercial Service dan U.S. Development Finance Corporation (tbc) dan Presentasi dari perwakilan Just Energy Transition Program (JETP) tbc. **