Maluk, – Seminar kewirausahaan yang dilaksanakan Himpunan Pelajar Mahasiswa Maluk Benete, dijadikan momentum penting bagi Wakil Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Fud Syaifuddin, ST untuk meminta dukungan secara serius dari pihak PT. Amman Mineral Nusa Tenggara (Amman), supaya produksi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) maupun Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dijadikan perhatian khusus.
“Secara tidak langsung kegiatan seminar yang dilaksanakan adalah ajang promosi produk UMKM kepada pihak perusahaan. Harapanya, dapat ditunjuk sebagai mitra kerja dalam pemenuhan kebutuhan perusahaan,” kata Fud sapaan akrab orang nomor dua di Bumi Pariri Lema Bariri itu.
Diakui Fud, dirinya cukup sering membangun komunikasi dengan managemen perusahaan untuk berbicara terkait dengan produk lokal, baik dalam bentuk pangan maupun kerajinan. “Sederhana sekali apa yang bisa dilakukan. Tidak harus PT. AMNT, memaksimalkan keberadaan Subkont saja, itu sudah cukup membantu. Misalnya, katakan saja kebutuhan makanan sehari – hari karyawan, bisa diberdayakan UMKM yang ada di Maluk,” lanjutya.
Demikian pula keberadaan Bumdes yang dimiliki oleh masing – masing Desa. Mereka sudah diberikan uang oleh Pemerintah untuk mengelola Bumdes mereka. Nah, disini kita butuh peran dari AMNT untuk bisa mengakses produk dari Bumdes yang ada di Kecamatan Maluk. “Saya berharap kepada para Kepala Desa yang ada di Kecamatan Maluk, untuk bisa memfasilitasi Bumdes untuk bisa beraudiensi dengan PT. AMNT agar kedepannya Bumdes ini dapat bermitra dengan PT. AMNT dalam pengembangan usaha mereka,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Wabup juga menekankan kepada perwakilan PT. AMNT agar dapat merangkul adik-adik Mahasiswa. “Ajak mereka berdialog, gunakan potensi yang mereka miliki. Fasilitasi setiap kegiatan positif yang mereka selenggarakan. Jangan abaikan mereka karena bisa jadi ini akan menjadi bom waktu kalau mereka tidak di apresiasi,” tegasnya.
Pada momentum itu wabup juga memberikan semangat kepada para Mahasiswa tentang pentingnya peran mereka dalam membangun Maluk. “Di Maluk ini ada perusahaan besar, dan kalian harus bisa memegang peran di daerah kalian sendiri. Jangan sampai justru yang menguasai Maluk ini orang-orang pendatang dari luar Daerah. Kalian harus berani, harus terus meningkatkan kapasitas diri. Terus bangun diskusi. Kritis itu boleh tapi kritis yang intelektual. Tidak usah berdemo selama kalian bisa membangun diskusi yang produktif, baik dengan Perusahaan maupun Pemda KSB,” urainya. **