Taliwang, – Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia Kabupaten Sumbawa Barat (PWI-KSB) untuk periode 2023-2026 telah dikukuhkan. Momentum itu dijadikan kesempatan oleh sejumlah undangan yang hadir untuk menyampaikan pesan, sekaligus ajakan untuk merealisasikan tema besarnya, pers professional, daerah maju.
Dr Najamuddin Amy, MM selaku kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominftik) berharap, pengurus PWI KSB harus lebih berperan aktif dalam membantu pembangunan daerah, terutama dalam menyampaikan program pemerintah supaya diketahui masyarakat. “Jangan pernah lelah untuk ambil bagian dalam pembangunan daerah,” ucapnya.
Sementara Drs Ibrahim yang menjabat sebagai Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) KSB mengaku, hubungan kerja yang terbangun selama ini dengan PWI KSB sudah sangat luar biasa, terutama dalam membantu menyampaikan pemberitaan yang merupakan kegiatan pemerintah itu sendiri. “Kami akan selalu siap menjaga kemitraan ini dan semoga PWI KSB juga memiliki komitmen yang sama,” harapnya.
Sedangkan AKBP Yuanita Amelia Sari, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) KSB, juga mengaku sangat terbantu lembaga yang dipimpinnya selama ini, bahkan pihaknya cukup dengan menyampaikan keterangan resmi tanpa harus bertemu. “BNN KSB sangat terbantu dengan wartawan yang tergabung dalam PWI, jadi saya mengucapkan selamat pada kepengurusan baru,” urainya.
Sementara H Agus Talino sebagai yang mewakili Dewan Kehormatan PWI NTB mengatakan, tema pers professional, daerah maju adalah sebuah hal yang menarik dan sangat penuh dengan semangat untuk menuju perubahan ke arah lebih baik. “Tema ini luar biasa, tapi untuk menjadi professional pasti ada syaratnya, tidak bisa professional ini selesai diucapan atau tulisan semata. Wartawan professional bukan hanya soal teori, bukan soal kata-kata, hidup itu adalah perilaku. Teori dihafal tapi perilakunya tidak. Ini harus menjadi catatan penting,” tegasnya.
Untuk mencapai pers yang professional dibutuhkan banyak terobosan. Soal kode etik dan etika jurnalistik diakuinya hampir semuanya sudah dipahami wartawan. “Soal itu kita sudah hatam, demikian juga soal UU pers. Penting dan ini juga saran, salah satu program di PWI KSB ke depan adalah tradisi intelektual. Tradisi diskusi untuk memperkaya pengetahuan kita,” harapnya.
Kesempatan ini juga dimanfaatkan wartawan senior ini untuk menyampaikan beberapa hal penting. Terutama kaitannya dengan persoalan dan masalah yang terjadi dalam dunia jurnalistik. Agus Talino menyebut berdasarkan rilis dari Dewan Pers dari Januari hingga Februari 2023 atau selama dua bulan telah masuk 134 kasus pengaduan. 45 kasus di antaranya berhasil diselesaikan, sisa 98 kasus masih dalam proses penyelesaian. “Umumnya kasus pengaduan dipicu berita pornografi dan pelanggaran kode etik. 90 persen di antaranya dilakukan oleh media online,” urainya.
Karenanya, untuk mencegah hal-hal tersebut kembali terulang, selain peningkatan kompetensi, membangun tradisi diskusi menjadi sebuah keharusan. “Bangun tradisi diskusi, minimal satu bulan sekali kita ketemu, kita diskusi tentang tema-tema tersebut. Mudahan-mudahan ini bisa dilaksanakan PWI KSB,” tambahnya. **