Taliwang, – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), berencana melakukan identifikasi jenjang pendidikan dari seluruh Agen Gotong Royong.
“Kami memang telah memiliki data dari masing-masing AGR, karena memang menjadi syarat waktu pendaftaran, tetapi tidak diketahui berapa diantaranya yang pendidikan sampai jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) dan berada orang juga yang strata satu (Sarjana),” kata Salim S.Pd selaku kabid kelembagaan sosial budaya masyarakat dan pemberdayaan gotong royong pada DPMD KSB.
Disampaikan Salim, identifikasi jenjang pendidikan dinilai sangat penting, sehingga bisa diukur kinerja dari masing-masing para AGR itu sendiri. “Selama ini kita memberikan tanggung jawab dan tugas yang sama kepada para AGR, termasuk dalam bentuk indikator penilaian kinerja, sementara ada yang sekolah sampai SMA dan ada yang sarjana,” lanjutnya.
Salim mengakui bahwa ada dokumen pendaftaran dari para AGR, tetapi tidak bisa dijadikan bahan untuk melakukan verifikasi serta identifikasi, karena banyak diantara AGR saat melamar hanya menggunakan ijazah SMA, padahal sudah memiliki titel atau sarjana. “Mungkin ada yang waktu pendaftaran sedang kuliah dan sekarang sudah diwisuda,” ungkapnya.
Salah satu tujuan dari identifikasi jenjang pendidikan itu, pemerintah ingin mengetahui jumlah yang sarjana dari 700 orang AGR, karena saat ini kita menilai bahwa AGR yang menjadi wakil masyarakat untuk membantu pemerintah hanya berpendidikan SMA, sebagai disyaratkan untuk melamar cukup dengan ijazah SMA. “Kemungkinan besar didominasi sarjana. Hal itu bisa dilihat dengan kinerja dari para AGR,” akunya.
Identifikasi sampai akan dilakukan klasifikasi sampai jenjang pendidikan merupakan perintah dari pimpinan daerah, sehingga pihaknya akan bekerja cepat. “Saya pikir tidak terlalu membutuhkan waktu panjang, karena setiap waktu AGR dengan DPMD KSB selalu berkomunikasi,” urainya. **