Taliwang, – Warga terdampak musim kemarau (kekeringan, red) yang menyebabkan kesulitan mendapatkan air bersih terus meluas, sehingga pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) berencana memperpanjang masa tanggap darurat, agar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bisa terus melakukan pendistribusian air bersih ke lokasi terdampak.
“Sedang kami konsultasikan tentang rencana perpanjang waktu tanggap darurat. Kemungkinan besar akan diperpanjang jika melihat jumlah warga terdampak terus bertambah, namun keputusan ada pada pimpinan daerah,” kata Abdul Hamid S.Pd selaku Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD KSB saat dikonfirmasi media ini, kemarin.
Disampaikan Hamid sapaan akrabnya, dari data sementara yang dimiliki BPBD KSB, jumlah Kepala Keluarga (KK) yang terdampak kekeringan dan membutuhkan air bersih mencapai 1.363 KK atau sebanyak 4.089 jiwa. “Volume air yang kami distribusikan sejak penetapan tanggap darurat terus bertambah seiring dengan makin meluas daerah terdampak,” lanjutnya.
Diingatkan Hamid, masa tanggap darurat sesuai keputusan Bupati KSB akan berakhir pada pekan ini, sementara kondisi alam sampai saat ini dan sesuai prakiraan dari Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika, jika kemarau masih akan terjadi sampai awal tahun mendatang. “Jika tidak ada hujan dalam waktu dekat ini, maka bisa dipastikan masa tanggap darurat diperpanjang,” akunya.
Wilayah terdampak dan sudah terlayani saat ini berada di kecamatan Poto Tano, khusus untuk Desa Desa Poto Tano, Desa Kiantar dan Desa Tambak Sari, termasuk Desa Seloto yang berada di kecamatan Taliwang.
Sementara wilaya terdampak di Kecamatan Seteluk ada di Desa Kelanir, Desa Lamusung dan Desa Air Suning. Untuk wilayah Kecamatan Brang Rea yang terdampak berada pada Desa Moteng, Desa Sapugara Bree, Desa Bangkat Monteh dan Desa Lamuntet. “Jumlah wilayah itu bisa saja akan terus bertambah, mengingat kondisi alam yang membuat debit air berkurang,” katanya sambil meminta kepada masyarakat untuk mengurangi penggunaan air. **