Taliwang, – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), telah menyiapkan tandon pada semua wilayah terdampak kekeringan, agar bisa diisi air bersih kebutuhan warga.
“Tandon yang telah kami siapkan untuk diisi air bersih pada wilayah terdampak kekeringan, merupakan media ajakan kepada siapa saja yang memiliki kepedulian serta kelebihan rizki untuk ikut membantu mengisinya,” kata Abdul Hamid S.Pd selaku Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD KSB, saat dikonfirmasi media ini, kemarin.
Hamid sapaan akrabnya mengakui, selama ini BPBD KSB selalu mengisi tandon dimaksud untuk dipergunakan masyarakat memenuhi kebutuhan air bersih. “Bagi warga yang ingin membantu dapat mendistribusikan air bersih dengan mengisi tandon yang telah disiapkan itu,” lanjutnya.
Masih keterangan Hamid, pihaknya perlu menegaskan bahwa mengisi air bersih pada tandon untuk dipergunakan warga terdampak kekeringan, bukan hanya tanggung jawab pemerintah melalui BPBD KSB, tetapi juga butuh peran semua pihak sebagai bentuk gotong royong. “Kami yakin banyak warga yang ingin membantu, namun tidak tahu caranya, jadi perlu disampaikan bahwa keberadaan tandon menjadi media untuk membantu,” ungkapnya.
Dikesempatan itu Hamid menyampaikan apresiasi kepada jajarana kepolisian dan Tentara Nasional Indonesia (TNI), serta pihak swasta lain yang telah berkontribusi dengan menyalurkan air bersih, karena memang cukup luas wilayah KSB yang terdampak kekeringan atau kesulitan mendapatkan air bersih.
Wilayah terdampak kekeringan saat ini ada di kecamatan Poto Tano, khusus untuk Desa Desa Poto Tano, Desa Kiantar dan Desa Tambak Sari, termasuk Desa Seloto yang berada di kecamatan Taliwang. Sementara wilayah terdampak di Kecamatan Seteluk ada di Desa Kelanir, Desa Lamusung dan Desa Air Suning. Untuk wilayah Kecamatan Brang Rea yang terdampak berada pada Desa Moteng, Desa Sapugara Bree, Desa Bangkat Monteh dan Desa Lamuntet. “Jumlah wilayah itu bisa saja akan terus bertambah, mengingat kondisi alam yang membuat debit air berkurang,” katanya sambil meminta kepada masyarakat untuk mengurangi penggunaan air.
Disampaikan Hamid sapaan akrabnya, dari data sementara yang dimiliki BPBD KSB, jumlah Kepala Keluarga (KK) yang terdampak kekeringan dan membutuhkan air bersih mencapai 1.363 KK atau sebanyak 4.089 jiwa. “Volume air yang kami distribusikan sejak penetapan tanggap darurat terus bertambah seiring dengan makin meluas daerah terdampak,” tandasnya. **