Sumbawa Barat, – Pertambangan, industri strategis yang berkontribusi besar dalam menggerakkan perekonomian, kerap kali mendapatkan perhatian khusus atas kondisi ekosistem alam yang ditinggalkannya. Untuk itu, pelaku bisnis di sektor ini berlomba-lomba berinovasi dan menunjukkan komitmen terhadap praktik berkelanjutan untuk melestarikan keindahan alam pasca tambang. Salah satunya PT Amman Mineral Nusa Tenggara (“AMMAN”), salah satu perusahaan tambang tembaga dan emas terbesar di Indonesia, yang secara bersamaan melakukan kegiatan reklamasi dengan operasional penambangan.
Dalam kegiatan reklamasi, AMMAN mengadopsi teknologi terkini yaitu pemanfaatan citra satelit dan Unmanned Aerial Vehicle (UAV) dalam melakukan pemantauan keberhasilan reklamasi. Dari hasil pemantauan citra UAV tersebut, AMMAN menggunakan analisis Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) untuk mengetahui tingkat kehijauan, tutupan tanaman, hingga nilai biomassa/serapan karbon khususnya di area reklamasi.
NDVI merupakan sebuah metode penginderaan jauh, memanfaatkan rasio panjang gelombang cahaya kanal Merah dan NIR (Near-Infrared Radiation) dari citra satelit ataupun foto udara untuk mengukur tingkat kerapatan ataupun kesehatan vegetasi suatu wilayah. Nilai NDVI terukur berkisar antara -1 hingga 1, di mana nilai positif NDVI menunjukkan areal yang bervegetasi, nilai negatif NDVI menunjukkan areal tidak bervegetasi, dan nilai NDVI yang mendekati 0 menunjukan areal dengan kerapatan vegetasi jarang.
Vice President Corporate Communications & Investor Relations AMMAN, Kartika Octaviana menjelaskan bahwa metode analisis NDVI ini digunakan untuk memandu program reklamasi agar lebih presisi dan efektif. “Kami menganalisa citra satelit secara berkala untuk memantau pertumbuhan vegetasi di area reklamasi. Data NDVI ini juga membantu kami untuk menentukan jenis tanaman yang cocok ditanam. Berkat analisis NDVI, AMMAN berhasil mengubah lahan bekas tambang menjadi oasis hijau, dengan nilai NDVI area reklamasi mendekati nilai NDVI hutan alami yaitu +1, menunjukkan kepadatan daun hijau yang tinggi,” papar Kartika.
Inovasi AMMAN dalam memanfaatkan teknologi terbaru dalam proses reklamasi ini juga mendapatkan apresiasi dari Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTB.
“Prestasi AMMAN dalam reklamasi lahan tambang menjadikannya pelopor dalam penerapan NDVI untuk pelestarian lingkungan. Dedikasi AMMAN dalam menjaga keseimbangan alam patut diapresiasi dan menjadi contoh bagi perusahaan tambang lainnya,” ujar Julmansyah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTB.
Keberhasilan reklamasi AMMAN bukan hanya estetika semata, tapi juga memberikan manfaat ekologis, seperti meningkatkan kualitas udara dan air, menciptakan habitat bagi flora dan fauna, serta mencegah erosi dan sedimentasi. Hal ini juga sesuai dengan kepatuhan terkait Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 1827 K/30/MEM/2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan yang Baik dan juga surat edaran ESDM tentang Basisdata Spasial Reklamasi dan Pascatambang.
Dampak positif reklamasi AMMAN pun terasa secara ekonomi dan sosial, seperti meningkatkan nilai ekonomi lahan, mendukung pengembangan pariwisata ekologi, dan menciptakan peluang kerja bagi masyarakat melalui penyediaan bibit dan material untuk revegetasi seperti ijuk, coconet, dan polybag. Di sisi lain, seiring dengan semakin bertambahnya luas reklamasi tiap tahunnya, jumlah serapan tenaga kerja pun semakin meningkat, khususnya bagi masyarakat sekitar lingkar tambang.
“Dalam melakukan aktivitas pertambangan AMMAN senantiasa mengutamakan prinsip-prinsip berkelanjutan sebagai bagian penting dari strategi bisnis kami. Upaya kami menunjukkan bahwa pemanfaatan sumber daya alam dapat berjalan beriringan dengan pelestarian lingkungan, dan sekaligus menjadi langkah konkret kami menuju visi kami untuk menciptakan warisan terbaik bagi masa depan,” tutup Kartika. **