Taliwang, – Penanda tanganan dalam rangka mempercepat penurunan angka Stunting yang disaksikan langsung oleh Bupati KSB, Dr Ir H W Musyafirin, MM didampingi Wabup KSB, Fud Syaifuddin, ST, MM.Inov dilakukan oleh pihak Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Sumbawa Barat (BAZNAS-KSB) dengan Dinas Kesehatan (Dikes) KSB selaku perwakilan pemerintah.
Kerjasama yang ditanda tangani itu menjadi komitmen serius BAZNAS KSN untuk terus melaksanakan program yang menjadi bagian dalam membantu pemerintah. “Kami telah menandatangani Memorandum of Undestanding (MoU) dengan Dikes dalam upaya bersama untuk menurunkan angka stunting,” kata H M Jafar Yusuf, S.Sos selaku ketua BAZNAS KSB, kemarin.
Masih keterangan Ustad Jafar sapaan akrabnya, salah isi dari perjanjian yang ditanda tangani itu, BAZNAS KSB akan berperan aktif untuk memberikan makanan tambahan bagi balita stunting. “Sebenarnya penyaluran makanan bergizi kepada balita sudah dilaksanakan pihak BAZNAS KSB, namun sekarang ini akan lebih fokus dalam rangka menurunkan angka stuting,” lanjutnya.
Diingatkan Ustad Jafar, BAZNAS yang merupakan badan resmi dan satu-satunya yang dibentuk oleh pemerintah berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 8 Tahun 2001 yang memiliki tugas dan fungsi menghimpun dan menyalurkan Zakat, Infak dan Sedekah (ZIS), harus ambil bagian penting dalam menyukseskan program pemerintah. “Kerjasama yang telah terbangun sudah cukup banyak dengan pemerintah KSB,” tuturnya.
Bagian dalam menindaklanjuti perjanjian dimaksud, Ustad Jafar mengaku telah memiliki jadwal untuk memberikan bantuan asupan gizi kepada 150 balita stunting yang tersebar di wilayah KSB. Berdasarkan rekomendasi dari berbagai dinas tekhnis pemerintah KSB, jika yang akan diberikan adalah susu formula khusus stunting yngg tidak terjual bebas.
Diingatkan Ustad Jafar, dalam upaya membantu pemerintah menurunkan angka stunting, BAZNAS KSB selalu membagikan bahan makanan kepada keluarga miskin dan stunting dalam bentuk beras, telur, tempe, ikan dan buah buahan, namun hasil survey bantuan itu kurang efektif dan lebih banyak dikonsumsi pihak keluarga. “Kalau susu formula khusus stunting dipastikan tidak akan diminum oleh pihak keluarga,” ungkapnya
Bicara soal kerjasama dengan pemerintah, Ustad Jafar mengaku masih berlanjut dengan Dikes terkait dengan kesiapan BAZNAS KSB menanggung biaya pendamping pasien berobat lanjut. ”Sudah 7 tahun terbangun kerjasama untuk pembiayaan pendamping atas pasien berobat lanjut. Sementara MoU dengan Dinas Sosial tentang bantuan kebutuhan dasar sudah berjalan lima tahun,” bebernya. **