Urgensi Pengembangan Kurikulum Berbasis Teknologi Dalam Menghadapi Society 5.0

oleh YUNI Ariesca (Mahasiswa Magister Manajemen Inovasi Pendidikan Universitas Teknologi Sumbawa)

     #Sumbawa

#Universitas Teknologi Sumbawa

Saat ini dunia telah mengalami perkembangan dan kemajuan teknologi yang sangat pesat tanpa kita sadari. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya penemuan-penemuan dan inovasi baru terkait dengan teknologi, seperti robot yang semakin canggih, keberadaan AI dan lain sebagainya.

Sebagai manusia modern kita tentunya harus dapat menyesuaikan diri dengan kondisi macam ini. Langkah ini sangatlah penting mengingat segala kebutuhan saat ini sangat bergantung dengan teknologi. Mulai dari kebutuhan sehari-hari di rumah. Kebutuhan di kantor. Kebutuhan untuk bersosialisasi semua bergantung pada teknologi saat ini.

Kemajuan teknologi juga didesak oleh kebutuhan akan kemudahan yang terus dicari oleh manusia. Tidak dapat dipungkiri wabah COVID-19 sangat berpengaruh besar dalam peranan perkembangan teknologi. Kegiatan social distancing menyebabkan orang-orang terbatas untuk bertemu secara langsung memaksa kita untuk mengandalkan teknologi agar kehidupan kita dapat terus berlangsung untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, bersekolah, bekerja dan kegiatan lainnya.

Perpindahan atau perubahan kemajuan teknologi ini menyebabkan kita berpindah dari revolusi industri 4.0 menjadi society 5.0 yang digadang-gadangkan merupakan dampak dari kemajuan teknologi yang sangat pesat.

Saat ini, negara-negara maju mulai melakukan dan mengikuti perubahan. Society 5.0/Masyarakat 5.0 adalah suatu konsep masyarakat yang berpusat pada manusia (human-centered) dan berbasis teknologi (technology based) yang dikembangkan oleh Jepang. Konsep ini lahir sebagai pengembangan dari Revolusi Industri 4.0 yang dinilai berpotensi mendegradasi peran manusia. pun digagas di Jepang pada tahun 2019. Konsep ini hadir dengan harapan menjawab masalah revolusi Industri 4.0 dan untuk mengintegrasikan dunia maya dan dunia nyata dengan bantuan teknologi seperti AI, robot, IoT dan lainnya dalam melayani kebutuhan manusia sehingga warga masyarakat dapat merasa nyaman dan menikmati hidup.

Konsep Society 5.0 merupakan penyempurnaan dari konsep-konsep sebelumnya. Jika kita lihat mulai dari Society 1.0, manusia berada dalam era berburu dan mengenal tulisan, di Society 2.0 dimana manusia masuk pada era pertanian yang mulai mengenal bercocok tanam. Lalu Society 3.0 adalah era industri dimana manusia mulai menggunakan mesin untuk menunjang aktivitas sehari-hari, setelah itu hadirlah Society 4.0, yaitu manusia menggunakan komputer dan internet sebagai bagian dari hidupnya. Society 4.0 banyak membantu kebutuhan manusia dengan mengakses dan membagikan informasi melalui internet. Dan Society 5.0 adalah era dimana semua teknologi menjadi bagian dari manusia itu sendiri. Internet bukan hanya sekedar untuk berbagi informasi melainkan untuk menjalani kehidupan.

Kurikulum di Indonesia yang berlaku saat ini adalah Kurikulum Merdeka, kurikulum ini merupakan bentuk penyempurnaan dari kurikulum-kurikulum sebelumnya. Kurikulum ini menitik beratkan kepada pembelajaran yang berpusat pada siswa yang didukung oleh adanya program P5 atau biasa dikenal dengan nama Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.

Karakteristik utama dari kurikulum ini adalah:

  • Pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft skills dan karakter sesuai profil pelajar Pancasila.
  • Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.
  • Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai dengan kemampuan peserta didik dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.

Kurikulum merdeka mencakup tiga tipe kegiatan pembelajaran sebagai berikut:

  1. Pembelajaran intrakurikuler yang dilakukan secara terdiferensiasi sehingga peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Hal ini juga memberikan keleluasaan bagi guru untuk memilih perangkat ajar yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didiknya.
  2. Pembelajaran kokurikuler berupa projek penguatan Profil Pelajar Pancasila, berprinsip pembelajaran interdisipliner yang berorientasi pada pengembangan karakter dan kompetensi umum.
  3. Pembelajaran ekstrakurikuler dilaksanakan sesuai dengan minat murid dan sumber daya satuan pendidik.

Kemajuan teknologi saat ini sudah tidak dapat dipungkiri lagi. Teknologi tidak hanya berperan sebagai sarana yang dapat mempermudah suatu pekerjaan melainkan sudah mampu untuk menggantikan pekerjaan itu sendiri. Maka dari itu untuk menghadapi era digital seperti sekarang dan menjaga eksistensi manusia, perkembangan kurikulum yang mengikuti tren perkembangan dunia dalam dunia teknologi tentunya sangat dibutuhkan. Hal ini diperkuat dengan banyaknya manfaat yang dapat diperoleh oleh pihak-pihak terkait. Adapun manfaat yang dapat diperoleh guru dan siswa jika mengembangkan kurikulum berbasis teknologi antara lain:

  1. Membantu mempermudah proses pembelajaran.
  2. Membuat proses pembelajaran lebih menarik.
  3. Menambah pengetahuan siswa dan guru dalam memanfaatkan teknologi semaksimal mungkin.
  4. Mempersiapkan siswa agar mampu bersaing diera digital saat ini (Society 5.0).
  5. Membantu mempermudah pekerjaan guru.
  6. Mampu menambah kreatifitas siswa.

Sumber:

Suherman, dkk. 2020. Industry 4.0 vs Society 5.0

https://pusatinformasi.kolaborasi.kemdikbud.go.id/hc/en-us/articles/4941568885913-Tentang-Kurikulum-Merdeka#:~:text=Apa%20itu%20Kurikulum%20Merdeka%3F,karakter%20dan%20kompetensi%20peserta%20didik.