Desa Terdampak Kekeringan, BPBD KSB Sudah Mendistribusikan Air Bersih

Taliwang, – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah mulai melakukan pendistribusikan air bersih, lantaran sejumlah wilayah telah diklaim kesulitan ekstrem mendapatkan air bersih.

“Kami sudah mulai melakukan pendistribusian air bersih sejak 19 Mei lalu, sementara Surat Keputusan (SK) penetapan tanggap darurat yang dijadikan pijakan pada 27 Mei. Langkah cepat itu sendiri untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat (air bersih),” kata Abdul Hamid S.Pd selaku Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD KSB, saat dikonfirmasi media ini, kemarin.

Disampaikan Hamid sapaan akrabnya, pendistribusian air bersih pada wilayah terdampak akan dilakukan sampai pada 25 Juni mendatang atau sesuai dengan waktu yang ditetapkan dalam SK tanggap. “Setiap hari kami lakukan distribusi air bersih pada wilayah terdampak,” lanjutnya.

Untuk memastikan pendistribusian air bersih sesuai tujuan, Hamid mengaku bahwa pihaknya harus menggandeng pihak lain sebagai mitra kerja, lantaran BPBD KSB belum memiliki mobil tangki khusus yang bisa menyalurkan air bersih. “Sudah pasti kami akan menggandeng Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Bintang Bano, serta rekanan khusus untuk wilayah kecamatan Poto Tano,” akunya.

Terkait dengan wilayah terdampak yang sudah mulai didistribusikan air bersih masih di seputaran wilayah kecamatan Poto Tano dan kecamatan Seteluk. Untuk kecamatan Poto Tano yang terdampak pada Desa Poto Tano, Desa Tambak Sari Desa Kiantar, Desa Senayan dan Desa Mantar. Sementara wilayah kecamatan Seteluk untuk Desa Air Suning, Lamusung dan Kelanir.

Wilayah terdampak bisa saja bertambah, mengingat musim kemarau masih cukup panjang jika mengacu pada prakiraan yang disampaikan Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). “Kami menunggu laporan dari pemerintah Desa setempat, jika memang diakui sudah kesulitan mendapatkan air bersih, maka tim dari BPBD KSB akan langsung melakukan pengecekan lapangan untuk memastikan bahwa benar menjadi daerah terdampak,” tandasnya. **