Taliwang, – Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumbawa Barat (KPU KSB) mengakui, jika seluruh anggaran untuk pembiayaan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada November 2024 mendatang telah diterima.
“Kami sudah menerima transfer anggaran untuk pelaksanaan Pilkada dari pemerintah KSB sebesar Rp. 11.650.000.000. nominal itu sendiri sesuai Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) yang ditandatangani antara pihak KPU dengan pemerintah KSB,” beber Herman Jayadi S.Ap selaku ketua KPU KSB.
Disampaikan HJ sapaan akrabnya, transfer anggaran Pilkada itu sendiri secara bertahap atau sesuai dengan komitmen awal, dimana skema pemberian dana hibah itu 40-60 persen. “Memang pemerintah KSB tidak melakukan transfer anggaran sebesar 40 persen pada tahap awal, namun dipenuhi seluruhnya pada transfer lanjutan pada beberapa waktu lalu,” akunya.
Dirinci oleh HJ, pemerintah KSB mengawali transfer dana Pilkada itu sendiri sebesar Rp. 3,2 miliar ke kas KPU KSB pada akhir tahun 2023 dan kemudian menggenapkan seluruhnya sebesar Rp11,650 miliar di bulan Mei 2024. “Rp3,2 miliar itu tidak sampai 40 persen. Tapi Pemda selanjutnya dalam sekali transfer di bulan Mei ini langsung melengkapi kebutuhan anggaran kita (Pilkada). Jadi tidak ada masalah karena nilainya sesuai NPHD pada akhirnya yang ditransfer oleh Pemda,” lanjutnya.
HJ mengakui bahwa pihaknya juga menerima anggaran sharing dari KPU Provinsi NTB untuk penyelenggaraan Pilkada NTB. Nilainya sebesar Rp5.115.133.344. Herman menuturkan, angggaran sharing dari KPU NTB itu paling banyak untuk biaya honorarium mencapai Rp. 5 miliar lebih. Sementara sisanya untuk biaya tahapan persiapan dan pelaksanaan serta biaya operasional dan perkantoran. “Dana sharing dari provinsi itu kalau kita lihat itemnya untuk membiayai 5 kegiatan saja,” sebutnya.
Selanjutnya Herman menjelaskan, program pembiayaan yang telah disusun pihaknya bersifat tentatif. KPU KSB tentu dapat melakukan perubahan sesuai kondisi di lapangan. “Kami dapat merubahnya sewaktu-waktu. Kan kita tidak tahu besok ada kebutuhan yang sebelumnya kita tidak anggarkan tetapi mendesak kan harus kita siapkan dananya. Dalam kondisi seperti itu kita harus rubah program anggaran yang ada sekarang. Tapi kuncinya kita tidak boleh melebihi dana yang sudah tersedia,” imbuhnya. **