Naf’an : Sudah Dilakukan Identifikasi Calon Lahan Pembangunan BLK

Taliwang, – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) mengklaim, jika telah melakukan identifikasi lahan yang representatif untuk dijadikan tempat pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK).

Muhammad Naf’an, MM.Inov selaku kabid tata ruang dan pertanahan pada DPUPR KSB mengingatkan, jika ada usulan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) untuk melakukan relokasi BLK Poto Tano, sehingga pihaknya menindaklanjuti dengan identifikasi lahan yang dianggap representatif. “Sudah ada lahan yang masuk nominasi untuk dibebaskan,” ucapnya.

Masih keterangan Naf’an, lahan yang dianggap representatif itu berada di wilayah Kelurahan Telaga Bertong atau disekitar lokasi pembangunan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas). “Usulan untuk lokasi pembangunan gedung BLK disekitar Lapas, agar bisa dipergunakan juga dalam memberikan pendidikan dan pelatihan bagi warga binaan lapas (narapidana),” lanjutnya sambil mengaku setelah menyelesaikan masa tahanan dapat memiliki kemampuan dan keahlian untuk bekerja.

Untuk pembebasan lahan itu sendiri, Naf’an mengaku telah mengajukan anggaran pada Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) untuk dituangkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBDP) 2024. “Semoga mendapat persetujuan untuk anggaran pembebasan lahan, sehingga pada tahun mendatang bisa dilanjutkan dengan anggaran pembangunan gedung beserta fasilitas pendukung,” ungkapnya.

Pada anggaran perubahan, telah diajukan juga untuk pembebasan beberapa lahan peruntukan lain, seperti relokasi jaringan irigasi pada ruas jalan dari simpang pesawat, karena jalur dimaksud dinilai sempit dengan intensitas kendaraan yang cukup tinggi. “Jaringan irigasi diambil atau diganti jalur, sehingga pada ruas jalan itu hanya ada drainase jalan,” terangnya.

Sementara untuk pembebasan lahan yang akan dibangun jalur lingkar kawasan perkantoran Kemutar Telu Center (KTC), Naf’an mengaku telah tersedia pada APBD murni, bahkan saat ini sedang dalam identifikasi pemilik serta luas lahan yang perlu dilakukan pembebasan. “Untuk akses lingkar KTC sudah ada anggaran, jadi tinggal minalisasi luas, pemilik serta harga untuk dilanjutkan pada proses pembayaran,” akunya. **