Dari Benete ke Sekongkang: Perjalanan Kesadaran Berkendara dengan AMMAN

Sumbawa Barat, – Hari itu 31 Januari 2025, Desa Benete di Kabupaten Sumbawa Barat, sudah ramai dengan suara motor ojek yang siap mengantarkan penumpang ke berbagai tujuan. Namun, ada pemandangan berbeda di salah satu sudut. Puluhan tukang ojek tampak berkumpul, bukan untuk menunggu calon penumpang, tetapi untuk mengikuti sosialisasi keselamatan berkendara yang diadakan oleh PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN).

Mereka menyimak dengan serius. Helm yang dulu hanya dianggap pelengkap, kini lebih dipahami sebagai pelindung utama. Aturan lalu lintas yang kerap diabaikan, kini lebih disadari sebagai batas antara selamat dan celaka.

“Kegiatan seperti ini sangat penting bagi kami, para tukang ojek. Keselamatan itu nomor satu, apalagi kami setiap hari berhadapan dengan risiko di jalan raya,” ujar Bapak Mutajim (49 tahun), seorang pengendara ojek yang ditemui dalam kegiatan sosialisasi tersebut.

AMMAN terus menggaungkan pesan keselamatan ini, bukan hanya di Benete, tetapi juga ke titik-titik lain. Di Pasar Maluk, pengguna sepeda motor—termasuk ibu-ibu yang sedang berbelanja—ikut mendapatkan edukasi berkendara dengan slogan yang mudah diingat: Ingat Keluarga, Utamakan Keselamatan Berkendara.

Ibu Erni (41 tahun), seorang guru SMP di Maluk, menyampaikan antusiasme dan apresiasinya untuk kegiatan ini. “Saya berharap sosialisasi seperti ini bisa dilakukan di semua sekolah, agar anak-anak sejak dini sudah paham tentang pentingnya keselamatan di jalan raya,” tuturnya.

Keesokan harinya, program sosialisasi keselamatan berkendara ini berlanjut ke SMAN 1 Sekongkang. Sebanyak lebih dari 80 murid dan guru menyimak dengan antusias, menyadari bahwa kebiasaan kecil seperti memakai helm standar bisa membuat perbedaan besar.

“Saya sering melihat pengendara motor di Maluk dan Sekongkang yang tidak memakai helm standar dan berkendara ugal-ugalan. Sosialisasi ini sangat penting untuk mengingatkan kita semua tentang pentingnya keselamatan.” kata Zahra Zaitunnisa, salah satu murid kelas 11, yang berbagi pengalamannya.

Tak hanya melibatkan masyarakat, karyawan AMMAN juga turut ambil bagian dalam sosialisasi ini. Mereka tidak hanya berperan sebagai penyelenggara, tetapi juga aktif berbagi pengalaman dan wawasan mengenai pentingnya berkendara dengan aman. Kehadiran mereka menjadi bukti nyata bagaimana nilai keselamatan yang diterapkan di lingkungan kerja AMMAN juga dibawa keluar, menjangkau komunitas sekitar.

Bagi AMMAN, keselamatan bukan sekadar aturan, melainkan budaya yang harus terus ditanamkan. Kartika Octaviana, Vice President Corporate Communications PT Amman Mineral Internasional Tbk,  mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya AMMAN untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi seluruh masyarakat, khususnya untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan berkendara.

“Keselamatan berkendara adalah tanggung jawab bersama. Kami ingin memastikan edukasi ini berdampak luas, tidak hanya di dalam site Batu Hijau, tetapi juga bagi komunitas sekitar. Dengan memahami dan menerapkan prinsip keselamatan, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi semua,” ujar Kartika.

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan AMMAN dalam perayaan Bulan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Nasional yang berlangsung dari 12 Januari hingga 12 Februari. Sosialisasi ini diharapkan dapat lebih menyadarkan masyarakat akan pentingnya mematuhi rambu lalu lintas, menggunakan helm standar, dan tidak berkendara secara ugal-ugalan.

Dari Benete hingga Sekongkang, satu pesan tetap bergema: keselamatan di jalan bukan hanya tentang diri sendiri, tetapi juga tentang orang-orang tercinta yang menunggu di rumah. **