Taliwang, – Tim adiwiyata Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) yang dibentuk Dinas Lingkungan Hidup (DLH), pada Selasa 22/5 kemarin mendatangi SMAN I Taliwang yang merupakan sekolah calon peserta penerima penghargaan Adiwiyata atau sekolah yang sangat peduli dengan lingkungan hidup.
Tim Adiwiyata dari berbagai komponen masyarakat itu bukan hanya akan melakukan penilaian dan pengujian terhadap sejumlah indikator, tetapi juga diberikan tanggung jawab untuk melakukan pendampingan, sehingga berbagai indikator yang nilainya masih kurang bisa didukung aktif, termasuk akan melakukan pendampingan terhadap sejumlah sekolah tingkat Menengah pertama dan Sekolah Dasar (SD).
Slamet SP, MM selaku sekretaris DLH KSB menyampaikan harapan agar tim yang dibentuk bisa memberikan penilaian secara obyektif, termasuk memberikan rekomendasi tentang layak atau masih belum diusulkan sebagai peserta penerima adiwiyata tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). “Kita memang butuh sekolah yang mendapatkan predikat adiwiyata, namun penetapan itu harus sesuai realitas lapangan,” lanjutnya.
Sementara Ahmad Sofyan ST selaku ketua rombongan tim adiwiyata saat bertandang ke SMAN I Taliwang mengakui, jika ada beberapa indikator penilaian yang nilainya masih sangat rendah, sehingga meminta kepada pihak SMAN I Taliwang untuk terus membangun komunikasi dengan DLH, sehingga bisa dilakukan pendampingan secara maksimal. “Berbagai indikator belum maksimal dilaksanakan, jadi harus ada keseriusan pihak sekolah untuk bekerjasama dengan DLH,” tandasnya.
Ahmad Sofyan juga mengakui, DLH KSB berharap tiap kecamatan ada sekolah dari berbagai tingkatan sebagai calon penerima penghargaan adiwiyata. “Memang kami telah menunjuk beberapa sekolah sebagai calon, tetapi belum bisa didatangi oleh tim untuk dilakukan penilaian, lantaran ada beberapa indikator penting yang belum dilaksanakan,” terangnya.
Sementara Herman Usman perwakilan Komunitas Hijau Biru (KHJ) yang merupakan salah seorang tim menyampaikan harapan, agar pihak sekolah yang menjadi calon penerima adiwiyata menyampaikan kendala secara jujur, sehingga tim bisa melakukan pendampingan secara serius, termasuk membantu menyiapkan pemenuhan indikator. “Kami memiliki semangat bahwa setiap sekolah melaksanakan indikator yang tertuang dalam Adiwiyata,” tuturnya. **