Taliwang, – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemen Kominfo) bersama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI) bekerjasama dengan Komisi I DPR RI, pada Sabtu siang 26/5 kemarin menggelar seminar merajut Nusantara, dengan tema besarnya, pemanfaatan internet sebagai media edukasi dan bisnis di era milenial dalam rangka sosialisasi redesain Universal Service Obligatian (USO) atau kewajiban pelayanan universal.
Kegiatan seminar yang dirangkai dengan buka puasa bersama itu dilaksanakan di Hotel Grand Royal Taliwang menghadirkan sejumlah narasumber, masing-masing Latifah Hanum yang memaparkan tentang BAKTI, H Muhammad Syafruddin, ST, MM, anggota DPR RI dari komisi I, lalu Najamuddin Amy, S.Sos, MM serta Firmansyah, S.Kom.
Najamuddin Amy saat menjadi pemateri lebih menegaskan soal internet sudah menjadi kebutuhan bagi generasi milenial, karena perkembangan teknologi informatika telah merambah ke segala bidang kehidupan. “Membangkitkan kesadaran dan membangun sikap optimistik dalam menatap masa depan Indonesia sebagai negara dengan kekuatan besar untuk berprestasi tinggi, produktif dan berpotensi menjadi bangsa maju dan modern,” katanya.
Pada era informasi seperti dewasa ini, dalam konsepsi kebudayaan tentunya istilah globalisasi bukan merupakan istilah yang asing, ditandai di mana batas-batas negara seakan telah menghilang, sebab arus informasi sebagai manifestasi dari perkembangan teknologi informasi yang kian berkembang dengan cepat juga pesat, hal ini tentu dapat merubah paradigma atau cara berpikir individu dan masyarakat
Rudi Mbojo, politisi Partai Amanat Nasional (PAN) yang mewakili DPR RI pada kesempatan itu lebih menyinggung soal peran yang dilaksanakan selama ini, dimana akan terus berjuang agar semua wilayah di Pulau Sumbawa terjangkau oleh jaringan selular. “Kalau semua wilayah sudah bisa terjangkau oleh internet, maka yakin saja akan terus berkembang pengetahuan masyarakat,” katanya.
Disampaikan juga bahwa kegiatan yang dilaksanakan ini sebagai upaya memberikan pemahaman kepada masyarakat, bahwa keberadaan jaringan internet bukan hanya berdampak baik, tetapi juga ada dampak negatif yang harus diantisipasi bersama. “Memberikan pemahaman untuk menjadi pengguna internet cerdas merupakan tanggung jawab pemerintah, namun peran penting dan aktif masyarakat juga dibutuhkan,” lanjutnya.
Sementara perwakilan BAKTI menyampaikan, Internet dan media sosial telah merubah banyak dari bentuk komunikasi yang dilakukan manusia selama ini. Perkembangan teknologi telah banyak mempengaruhi cara masyarakat dalam berkomunikasi dan ini merupakan proses mutualisme yang menciptakan jaringan sosial. Secara garis besar TIK harus diarahkan dan dirancang untuk (1) Mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai bagian dari masyarakat informasi dunia; (2) Mengembangkan perdagangan dan perekonomian nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat; (3) Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan publik; (4) Membuka kesempatan seluas-luasnya kepada setiap orang untuk memajukan pemikiran dan kemampuan di bidang penggunaan dan pemanfaatan Teknologi Informasi seoptimal mungkin dan bertanggung jawab; dan yang ke-(5) Memberikan rasa aman, keadilan, dan kepastian hukum bagi pengguna dan penyelenggara Teknologi Informasi. **