Taliwang, – Ir Marlin Hardi Msi selaku Pelaksana tugas (Plt) pada Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan (Distanbunak) memastikan bahwa pupuk bersubsidi yang dibutuhkan petani tetap tersedia. Jadi tidak ada masalah dengan stok pupuk, apalagi untuk memenuhi kebutuhan pupuk petani, pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melalui Program Daerah Pemberdayaan Gotong Royong (PDPGR), juga menyiapkan anggaran pengadaan pupuk bersubsidi.
Dikesempatan itu Marlin sapaan akrabnya juga menyampaikan, agar persoalan pupuk tidak dijadikan komuditi politik, karena akan membuat petani cemas atau ketakutan tidak bisa mendapatkan pupuk, saat tanaman memasuki masa pemupukan. “Kalau berkembang isu bahwa pupuk bersubsidi sulit didapat, maka para petani akan berlomba membeli pupuk dengan jumlah banyak. Hal itu akan membuat petani lain kesulitan mendapatkan pupuk,” bebernya, sambil memberikan jaminan tentang stok pupuk.
Indikasi bahwa masalah pupuk selalu dijadikan komuditi politik, dapat dilihat dengan perkembangan isu yang merebak saat ini, dimana ada asumsi bahwa petani kesulitan mendapatkan pupuk, sementara saat ini belum waktunya petani melakukan pemupukan. “Sebagian besar lahan belum waktunya dipupuk, terus kenapa ada isu petani kesulitan mendapatkan pupuk,” ungkapnya.
Untuk memastikan stok pupuk tidak ada persoalan, Marlin meminta kepada para pihak untuk melakukan pengecekan langsung ke pihak distributor, karena dari laporan terakhir yang diterima dirinya, jika gudang penyimpinan pupuk masih dipenuhi oleh pupuk yang siap ditebus oleh petani melalui kelompok masing-masing. “Intinya, tidak ada masalah dengan stok pupuk sampai sekarang ini,” timpalnya.
Sebagai informasi yang perlu diketahui bersama, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (Pemprov NTB) melalui surat bernomor 521.33/1528/Dispertabun, akan menambah jumlah pupuk bersubsidi di KSB sebanyak 900 ton. Jika dikalkulasi dengan kouta yang ditetapkan sebelumnya, maka pupuk bersubsidi yang dapat ditebus oleh petani sebanyak 4.364 ton, karena sebelum adanya penambahan tersebut, jumlah pupuk yang menjadi hak petai sebanyak 3.468 ton.
Sementara jumlah pupuk yang disiapkan pemerintah KSB untuk petani pemegang Kartu Bariri Tani sebanyak 1.398 ton. Dengan rincian, sebanyak 375 ton untuk Urea dan 1.023 ton untuk NPK. Jadi jumlah pupuk keseluruhan sebanyak 5.762 ton.
Masih keterangan Marlin, adanya penambahan kouta pupuk itu sendiri, lantaran Pemprov NTB menilai bahwa serapan atau angka penyaluran pupuk cukup tinggi, bahkan sesuai data yang dimiliki mencapai 90,66 persen. “Selain KSB, Kabupaten Lombok Utara (KLU) dan Kabupaten Bima juga mendapatkan tambahan pupuk subsidi,” bebernya, sambil menambahkan bahwa pupuk subsidi yang ditambah itu berbagai jenis, seperti Urea, SP36, pupuk Zwavelzure Ammoniak (ZA), NPK, termasuk pupuk organik. **