Taliwang, – Anita Avianty selaku Head of Corporate Communications PT. Amman Mineral Nusa Tenggara (Amman Mineral), memastikan pembangunan smelter atau perusahaan pengolahan material consentrat tetap berlanjut, meskipun dilokasi saat ini tidak terlihat ada aktifitas.
“Pembangunan smelter termasuk komitmen perusahaan, jadi akan terus dilanjutkan pekerjaannya. Tidak ada aktifitas dilokasi bukan berarti perusahaan menghentikan proses pembangunan, karena dalam pembangunan Smelter harus mempersiapkan segala bentuk aspek pendukung, termasuk kajian bahwa areal sudah memenuhi kriteria sebagai lokasi pembangunan, jadi tidak ada pembangunan fisik bukan berarti tidak ada aktifitas,” katanya dalam konfrensi pers dengan sejumlah wartawan KSB, pada Selasa malam 5/6 kemarin.
Pada kesempatan itu dibeberkan jika lokasi pembangunan smelter seluas 100 hektar bukan hanya untuk areal pengoperasian, tetapi juga dihitung lahan yang dipergunakan untuk fasilitas pendukung. “Lahan 100 hektar untuk smelter bukan hanya lokasi pembangunan areal operasi, tetapi juga lahan fasilitas pendukung seperti power plan juga menjadi perhitungan, jadi sangat yakin kebutuhan lahan itu akan terpenuhi,” ucapnya.
Terkait dengan sosialisasi terhadap masyarakat sekitar lokasi pembangunan Smelter, Anita Avianty memastikan bahwa tahapan itu sudah dilaksanakan, bahkan perusahaan telah mengantongi ijin lingkungan pada beberapa bulan lalu. “Sosialisasi kepada masyarakat sudah dilaksanakan sebelum tahapan pembangunan, namun hal itu akan terus dilaksanakan seiiring dengan progres pembangunan,” lanjutnya, sambil menambahkan bahwa saat ini progres sudah mencapai 10 persen, sesuai dengan hasil penghitungan tim dari pihak Energi Sumber Daya Manusia (ESDM).
Disampaikan bahwa perusahaan belum bisa menyampaikan tekhnis pengelolaan yang bakal diterapkan, lantaran sampai saat ini masih dalam pembahasan secara internal. Hal itu untuk memastikan bahwa saat beroperasi ditahun 2022 mendatang mekanisme dan prosedur pengelolaan itu bisa diterapkan dengan baik. “Smelter yang akan dibangun berkapasitas kisaran 2 sampai 2,6 juta ton, namun saat beroperasi pasti secara bertahap nantinya,” urainya.
Diakhir keteranganya menyampaikan juga bahwa komitmen perusahaan untuk mengembangkan masyarakat yang berada pada sekitar operasi tambang ditunjukan dengan memperkenalkan paradigma baru program pengembangan masyarakat dengan fokus utama pada pengembangan ekonomi masyarakat yang meliputi bidang agribisnis, industri Usaha Kecil Menengah (UKM), serta pariwisata. “Prinsip Program Pengembangan Masyarakat (PPM) Amman Mineral adalah kemandirian dan berkelanjutan, keswadayaan, partisipatif, berorientasi tujuan praktis dan strategis, efektif, efisian, transparansi dan akuntabel,” ungkapnya.