Taliwang, – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang berada di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), sudah mulai melakukan identifikasi dan pendataan terhadap kawasan yang dianggap akan merasakan bencana kekeringan.
Kepala pelaksana (Kalak) BPBD KSB, Ir Lalu Muhammad Azhar, MM saat dikonfirmasi media ini melalui selularya menuturkan, ada kemungkinan sebagian wilayah KSB akan terdampak bencana kekeringan, sehingga harus mulai dipersiapkan dengan pendataan. “Release dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jika seluruh Kabupaten yang ada di Nusa Tenggara Barat (NTB) akan mengalami kekeringan,” ucapnya.
Meskipun masih dalam proses pendataan, Lalu Azhar mengakui bahwa saat ini belum ada kawasan yang dinyatakan darurat bencana kekeringan seperti beberapa kabupaten lainnya. “Memang kami masih melakukan pendataan, namun konfirmasi awal yang dilakukan, jika sumber air bersih masyarakat masih tercukup, sehingga belum masuk dalam status darurat kekeringan,” lanjutnya.
Jika sampai bulan Agustus mendatang, hujan belum juga mengguyur Bumi Pariri Lema Bariri, besar kemungkinan beberapa kawasan akan mulai merasakan kekeringan, termasuk kesulitan mendapatkan air bersih. “Sumur warga yang berada didaerah rawan kekeringan masih ada airnya, sehingga belum masuk kategori kekeringan,” tandasnya.
Lalu Azhar sendiri tidak membantah bahwa kawasan yang berpotensi mengalami kekeringan ada di kecamatan Taliwang, seperti Desa Kertasari, sebagian wilayah Kelurahan Sampir, lalu wilayah kecamatan Seteluk seperti Desa Meraran, Klanir dan sebagian besar wilayah kecamatan Poto Tano serta beberapa wilayah di kecamatan Jereweh. “Terutama wilayah pesisir yang sangat terancam dengan kekeringan,” bebernya.
Dikesempatan itu diminta kepada pemerintah Desa, agar segera memberikan laporan jika wilayah masing-masing telah mengalami kekeringan, terutama dalam kebutuhan air bersih agar pihak BPBD bisa cepat menindaklanjuti dengan melakukan droping air. “Seperti tahun sebelumnya, kami akan melakukan pendistribusian air bersih pada wilayah yang mengalami kekeringan,” terangnya, sambil mengingatkan bahwa sekarang belum ada proses penetapan darurat bencana kekeringan. **