Taliwang, – Badan Narkotikan Nasional (BNN) yang berada di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), pada Kamis 2/8 di Kedai Sawah lingkungan Kemutar Telu Center (KTC), menggelar asistensi penguatan pembangunan berwawasan anti narkoba, dengan mengusung tema, menyelamatkan generasi muda dari bahaya narkoba melalui kurikulum terintegrasi.
AKBP Hurry Nugroho, MH selaku kepala BNN KSB pada kesempatan itu menegaskan, jika semua jajaran bersepakat bahwa narkoba adalah musuh yang harus diperangi, jadi dibutuhkan peran aktif secara langsung untuk mengantisipasi peredarannya, termasuk dari komunitas dunia pendidikan. “Kami berharap tertuang dalam kurikulum pendidikan soal perlawanan terhadap narkoba,” ucapnya.
Dikesempatan itu AKBP Hurry juga mengingatkan, jika bukan hanya narkoba yang harus diantisipasi penyalahgunaannya, tetapi juga ada penyalahgunaan terhadap penggunaan obat yang sekarang ini sedang tren terjadi. “Kita semua tahu bahwa ada penyalahgunaan obat-obatan yang terjadi, seperti, tramadol, komix serta berbagai obat lainnya,” lanjutnya.
Sementara Firmansyah, SPd, MM selaku sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) mengakui, jika dibutuhkan kepedulian bersama untuk menangkal peredaran narkoba. “Dunia pendidikan sekarang ini sudah menjadi tempat peredaran narkoba, jadi diharapkan kepada semua guru untuk memiliki inovasi dalam menangkal peredarannya, terutama dalam mengingatkan kepada pelajar bahwa penggunaan narkoba bukan sekedar melanggar hukum, tetapi juga akan merusak masa depan,” tuturnya.
Firman juga berharap kerjasama antara satuan pendidikan (Sekolah, red) dengan pihak BNN harus ditingkatkan, agar bisa bersama melakukan sosialisasi tentang bahaya penggunaan narkoba. “Saya berharap sekolah bisa memberikan waktu khusus bagi BNN untuk melakukan sosialisasi secara langsung dalam lingkungan sekolah. Hal itu sebagai bentuk antisipasi dan pencegahan terhadap peredaran barang haram tersebut,” timpalnya.
Sementara Dandim 1628/KSB, Letkol czi Edy Uswaronto, ST menyampaikan, sekolah menjadi sasaran peredaran narkoba untuk saat ini, sehingga harus ada upaya serius dari semua pihak untuk menyiapkan mental anak didik. “Perlu diketahui bersama bahwa perang sekarang sudah sangat komplit, ada istilah perang proxywar atau perang tidak dibatasi ruang dan waktu serta tidak mengunakan kekuatan militernya, karena ada upaya menghancurkan generasi muda dengan menjadikan sebagai pemakai narkoba.
Dalam kesempatan itu juga diberikan kesempatan kepada semua peserta, termasuk guru dan Kepala Sekolah (Kepsek) untuk mengajukan pertanyaan, saran dan harapan yang akan dilaksanakan pihak BNN dalam mengantisipasi peradaran narkotika. **