Taliwang, – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) telah merancang sejumlah kegiatan dalam rangka memeriahkan Taliwang Fertival. Rangkaian kegiatan itu sendiri bukan hanya untuk melestarikan budaya lokal, tetapi juga sebagai ajakan kepada seluruh masyarakat untuk bangkit, pasca dilanda gempa bumi beberapa waktu silam.
Abdurahman, SIp selaku kabid kebudayaan pada Dinas Budpar Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) mengatakan, pemerintah terus mengajak masyarakat untuk kembali bangkit pasca dilanda gempa. Salah satu upaya yang dilakukan dengan menggelar berbagai event untuk memeriahkan Hari Lahir (Harla) KSB dalam bentuk Taliwang festival. “Festival yang akan segera digelar itu sebagai motivasi semua untuk bangkit atau sesuai dengan tagline “KSB Bangkit”,” tuturnya.
Mengingat semangat KSB Bangkit yang akan dikedepankan, maka kegiatan yang dilaksanakan melibatkan berbagai unsur dan kalangan masyarakat termasuk pelajar dan anak-anak. “Rangkaian kegiatan memang untuk melestarikan budaya sekaligus memperkenalkannya kepada banyak pihak, tetapi juga ada pesan dan ajakan untuk bangkit dari keterpurukan pasca gempa,” lanjutnya, sambil menambahkan kegiatan yang melibatkan anak masuk kategri trauma healing.
Kegiatan budaya yang melibatkan anak dibawah umur, Abdurahman mengaku akan membuat Petunjuk Tekhnis (Juknis) pelaksanaannya, sehingga kegiatan dimaksud sangat tepat dengan usia anak itu sendiri. “Kita memang memiliki budaya sorong, serah atau panganten, namun tidak tepat kalau melibatkan anak-anak untuk pawai dan rangkaian kegiatannya, jadi khusus untuk anak harus disesuaikan dengan usia anak itu sendiri,” tuturnya.
Dikesempatan itu Abdurahman belum bisa memberikan keterangan secara detail bentuk kegiatan yang melibatkan anak-anak, lantaran pembahasan juknis akan dilaksanakan bersama dengan kesenian daerah. “Juknis kegiatan harus menjadi pijakan, jadi pihak Dinas Budpar bersama dewan kesenian daerah akan membahas hal tekhnis pada semua kegiatan, terutama yang melibatkan anak-anak,” tandasnya.
Sebagai informasi, kegiatan yang akan dilaksanakan dalam Taliwang festival diawali dengan festival Qasidah tingkat provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang akan dilaksanakan pada 27 Oktober.
Kegiatan berlanjut pada 4-12 November, dimana diawali dengan Clean Up Day di Pantai Maluk, Sepeda Wisata, Trail Motor Adventure, Festival kuliner khas KSB, Festival Drumband, Festival band pulau Sumbawa, Kenawa Jazz Festival, budaya berapan kebo dan wild west sumbawa cruise dan Festival layang-layang.
Sementara pada 15 November akan dilaksanakan festival dan pawai budaya tingkat umum/SMA/SMK seluruh wilayah KSB, berlanjut pawai budaya tingkat SD-SMP dan malamnya kegiatan malam pentas seni. Tanggal 17 dilaksanakan pawai budaya tingkat TK/Paud dan malamnya untuk malam pentas seni, terus malam pentas seni dan pada 20 November menjadi puncak kegiatan Harla KSB. “Dari semua rangkaian kegiatan ada yang sudah ditetapkan pasti dilaksanakan dan ada juga yang masih dalam pembahasan,” bebernya. **