Taliwang, – Komitmen pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) untuk memenuhi seluruh indikator Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar (SPM Dikdas) tidak perlu diragukan lagi, namun semua ikhtiar itu tidak akan meningkatkan mutu pendidikan, jika guru yang menjadi garda terdepan tidak ikhlas melaksanakan tugasnya.
“Saya cukup sering bertemu dengan guru dan selalu menyampaikan harapan, agar mengedepankan keikhlasan dalam melaksanakan tugas, karena masa depan siswa yang menjadi anak didik tergantung dari guru itu sendiri,” tegas Wakil Bupati KSB, Fud Syaifuddin ST.
Masih keterangan orang nomor dua di Bumi Pariri Lema Bariri itu, selain keikhlasan dalam melaksanakan beban kerja, guru juga diminta tidak melakukan protes dengan lokasi penempatan, karena seluruh satuan pendidikan memiliki fasilitas serta sarana yang sama. “Jangan karena kena mutasi di sekolah lain atau sedikit jauh dari rumah, langsung mengajukan protes dan keberatan, sementara janji sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), siap ditempatkan dimanapun,” katanya.
Secara geografis jarak tempuh seluruh wilayah KSB tidak ada yang terlalu jauh, jadi sangat berlebihan kalau ada guru sampai protes saat kena mutasi. Hal itu juga menandakan bahwa masih cukup banyak guru yang belum bekerja secara ikhlas. “Saya mengajak seluruh guru untuk bisa bekerja ikhlas, agar bisa menjadi contoh bagi anak didik masing-masing,” pintanya.
Dikesempatan itu Wabup juga menyinggung, jika saat ini sudah tidak banyak lagi pihak satuan pendidikan yang melaksanakan shalat berjamaah bersama siswa. Padahal semua sekolah sudah memiliki mushallah masing-masing. “Biasanya saya sering mendapat pemberitahuan secara langsung maupun menggunakan media sosial, tentang adanya aktifitas shalat berjamaah di sekolah sebelum pulang,” ungkapnya. **