Distanbunak Mulai Realisasikan Pembagian Benih dan Pupuk

Taliwang, – Bantuan dalam bentuk benih dan pupuk bagi petani di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) mulai didistribusikan Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan (Distanbunak). Hal itu sesuai komitmen awal bahwa pembagian bantuan dalam Program Daerah Pemberdayaan Gotong Royong (PDPGR) akan dilakukan saat masuk tanam Oktober-Maret (Okmar).

Pembagian benih padi dan jagung termasuk pupuk bagi petani pemegang kartu bariri tani itu, sebagai upaya Distanbunak mengantisipasi kesulitan dalam mendapatkan benih diawal musim tanam. “Sesuai ketentuan yang telah disampaikan atau mekanisme PDPGR, petani calon penerima bantuan harus menunjukan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan terpenting buku rekening,” kata drh Haerul Jibril, MM selaku kepala Distanbunak KSB.

Dibeberkan dokter Haerul sapaan akrabnya, varietas benih padi yang dibagikan adalah benih unggul jenis Inpari 32. Dimana benih itu sendiri merupakan hasil kawin silang jenis IR 64 dengan padi Ciliwung. Sedangkan untuk jagung, benih yang dibagikan adalah varietas Bisi 18. “Untuk petani padi mendapatkan benih sebanyak 25 kg dan pupuk urea 100 kg per hektar, sementara petani jagung mendapatkan 15 kg benih dan 85 kg pupuk NPK per hektar,” terangnya.

Disampaikan juga bahwa program Bariri Tani yang dikucurkan tahun 2018 ini, jumlah penerima bantuan sebanyak 4 ribu orang, dengan rincian untuk bantuan petani jagung berupa pupuk NPK dan benih jagung sebanyak 1.500 orang petani dengan total lahan seluas 3 ribu hektar. “Total anggaran yang dipersiapkan untuk membantu petani jagung sebesar Rp 4.5 miliar,” bebernya.

Sedangkan bantuan untuk petani padi, pemerintah KSB menyiapkan anggaran sebesar Rp. 2,2 miliar lebih. Bantuan itu sendiri akan diterima oleh 2.500 orang petani dengan luas lahan sekitar 2.500 hektar. “Bantuan petani ditahun ini cukup besar sampai Rp. 6,8 miliar lebih. Bantuan itu dalam bentuk benih dan pupuk,” tegasnya.

Sebelumnya pernah disampaikan juga, jika pemerintah KSB mendapat alokasi anggaran dalam bentuk bibit sebanyak 2.500 ton yang akan ditanam pada lahan sekitar 10 ribu hektar dari Kementrian Pertanian. “Semoga bantuan dari Kementerian itu bisa diterima dalam waktu tidak terlalu lama,” urainya, sambil mengatakan bahwa bantuan itu akan diberikan melalui Kelompok Tani (Poktan).

Hal penting lain yang disampaikan, pemerintah KSB juga sudah mendapat kepastian bantuan pemerintah pusat dalam bentuk penambahan kouta pupuk bersubsidi, baik itu Urea, NPK hingga ZA. “Memang penambahan kouta belum bisa memenuhi kebutuhan menyeluruh, namun kita sangat bersyukur dengan adanya penambahan itu,” katanya.

Untuk diketahui, kuota pupuk subsidi tahun 2018 di KSB ialah, 5.140.43 ton jenis Urea. SP 36 sebanyak 79.79 ton. Jenis Zwavelzure Ammoniak (ZA) sebanyak 128.01 ton. Pupuk jenia NPK sebanyak 830.82 ton dan pupuk organik sebanyak 149.48 ton. Kepastian itu tertera dalam surat Dinas Pertanian dan Perkebunan Nusa Tenggara Barat (NTB) bernomor : Saspras. 841.1/834.a/Dispertabun/XII/2017. **