Taliwang, – PT. Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) dan aliansi mitra kerja, telah mengirimkan tim tanggap darurat bencana untuk membantu para korban musibah gempa bumi di wilayah kabupaten Donggala dan Palu, pasca gempa berkekuatan 7,4 magnitudo yang diikuti oleh gelombang tsunami melanda wilayah tersebut pada Jumat (28/9).
Rachmat Makkasau selaku Presiden Direktur PT AMNT mengatakan, Amman Mineral dan Aliansi Mitra Kerja merasa prihatin dan duka cita atas bencana gempa bumi dan gelombang tsunami yang menimpa Palu dan Donggala. “Tim tanggap darurat AMMAN Mineral terlibat dalam kegiatan pencarian dan evakuasi korban serta bantuan layanan kesehatan,” ucapnya.
Masih keterangan Rachmat Makkasau, misi kemanusiaan yang kami lakukan adalah wujud kepedulian perusahaan untuk bersama-sama membantu meringankan beban saudara-saudara kita yang sedang tertimpa musibah. “Kami tetap berupaya untuk mengirimkan tim saat ada bencana yang terjadi,” lanjutnya, melalui release yang diterima media ini.
Tim Tanggap Darurat Amman Mineral terdiri dari regu Penyelamat, dokter dan tenaga medis dan dipimpin langsung oleh Marcus Eriec, Superintendent Fire Emergency Service.
Tim yang akan bertugas dilengkapi dengan peralatan yang dibutuhkan untuk penanggulangan pasca bencana seperti, tenda pleton, genset, kendaraan serta obat-obatan. Tim Tanggap Darurat Bencana Amman Mineral akan berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palu dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Sebagai informasi, AMNT adalah perusahaan tambang Indonesia yang mengoperasikan tambang Batu Hijau. Amman Mineral memiliki beberapa prospek lain yang sangat menjanjikan di area konsesi tembaga dan emas yang terletak di Kabupaten Sumbawa Barat, Propinsi Nusa Tenggara Barat. Tambang Batu Hijau adalah tambang tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia dan merupakan aset berkelas dunia.
Pemegang saham PT Amman Mineral Nusa Tenggara adalah PT Amman Mineral Internasional (82,2%) dan PT Pukuafu Indah (17,8%). PT Amman Mineral Internasional adalah perusahaan Indonesia yang pemegang sahamnya terdiri dari PT AP Investment (50%) dan PT Medco Energi Internasional Tbk (50%). **