Taliwang, – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), sangat serius untuk memindahkan makan Dea Mas Undru, Sang pangeran Sumbawa yang dibuang pemerintah Belanda. Hal itu dibuktikan dengan mendatangi Kota Cirebon untuk mengecek kepastian, jika kuburan yang akan direlokasi itu adalah makam Tan Malaka tersebut.
Pencarian makam dan jejak sejarah perjuangan Dea Mas Undru, lantaran pemerintah KSB berencana untuk memiliki taman makam pahlawan, sehingga kuburan pertama yang akan mengisi taman makam pahlawan adalah kuburan milik Dea Mas Undru, termasuk para veteran yang dinilai sebagai pejuang kemerdekaan, maupun yang dinobatkan oleh pemerintah KSB sebagai pahlawan.
Untuk memastikan bahwa kuburan yang akan dipindahkan itu adalah makam milik Dea Mas Undru, rombongan dari pemerintah KSB, yang didampingi Lembaga Adat Tana Samawa (LATS) Ano Rawi dan pihak keluarga, telah meminta keterangan masyarakat sekitar, termasuk pihak pemerintah Kota Cirebon. “Saat bertandang ke makam yang dimaksud, kami didampingi staff khusus Walikota Cirebon yang membidangi hukum, agar mempermudah komunikasi dengan warga sekitar,” kata Manurung SPd selaku sekretaris Dinas Sosial KSB.
Dikesempatan itu Manurung mengakui, jika makam sang pejuang itu cukup terawat, kendati batu nisan makam sudah patah, karena kondisi makam berada dekat dengan makam para ulama besar Cirebon. “Mungkin keluarga dari istri Dea Mas Undru selalu merawatnya, sehingga kondisinya masih cukup bagus,” lanjutnya.
Dibeberkan Manurung, dari cerita yang disampaikan masyarakat sekitar, Dea Mas Undru sempat menikahi wanita setempat yang bernama Sawiyah, tetapi tidak memiliki keturunan. “Kami juga meyakini bahwa makam yang berada disamping adalah makam intrinya, hal itu bisa dilihat pada tulisan kaligrafi arab yang mengindikasikan bahwa pemilik makam adalah seseorang bernama Sawiyah atau Surya. “Kami dapat informasi penting, jika Dea Mas Undru menjadikan Sawiyah sebagai istri saat berada di Cirebon,” bebernya.
Setelah memastikan bahwa makam dimaksud adalah milik Dea Mas Undru, rombongan dari pemerintah KSB langsung menyampaikan keinginan untuk merelokasi makam. Keinginan itu mendapat respon baik dari pemerintah Kota Cirebon. “Pada prinsipnya, pemerintah kota Cirebon tidak keberatan atau sangat setuju dengan rencana tersebut, selama pihak keluarga ikut mendukungnya, apalagi pemerintah Kota Cirebon sangat tahu betul tentang silsilah dan sejarah perjuangan Dea Mas Undru,” tandasnya. **