Taliwang, – Aktifitas yang dilaksanakan Dinas Arsip dan Perpustkaan (Arpusda) pada tahun 2018 mendatang, akan terpublikasi khusus melalui buletin internal. Terbitan itu sendiri menjadi bahan bacaan bersama termasuk literatur milik Perpustakaan nantinya.
Sajadah S.Sos, Msi selaku kabid pembinaan perpustakaan mengatakan, saat ini pihaknya sedang merancang ruang liputan yang akan terpublikasi dalam buletin tersebut, agar bisa dijadikan Kerangka Acuan Kerja (KAK), saat mengajukan anggaran terbitan pada tahun anggaran mendatang. “Soal nama buletin dan isi dari media itu masih kita bahas. Semoga rencana itu mendapat dukungan dari semua pihak,” katanya.
Diakui Ajad sapaan akrabnya, untuk mengawali pembuatan buletin, pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan beberapa pihak terkait, termasuk para wartawan yang bertugas meliput di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), karena ada keinginan bahwa para awak media ikut membantu mengisi ruang publikasi dalam buletin tersebut. “Saya sudah minta saran dari beberapa orang wartawan, jadi yakin bahwa buletin nanti menjadi media khusus Arpusda yang memiliki nilai pengaruh penting, terutama dalam meningkatkan minat baca,” lanjutnya.
Ajad juga mengaku bahwa pihaknya tengah menggagas program mendekatkan bahan bacaan (buku, red) dengan masyarakat. Sebab cara itu diyakini bisa meningkatkan minat baca. “Program pembuatan buletin dan mendekatkan buku atau buku masuk lase (Bu Ma La) akan menggandeng sejumlah satuan pendidikan, termasuk pemerintah Desa,” tandasnya.
Disampaikan Ajad, jika pada tahun 2017 ini, pihaknya telah menjalin kerjasama dengan sejumlah sekolah di KSB, dari tingkat taman-kanak, hingga SMA. Arpus menyiapkan buku-buku sesuai kebutuhan para siswa dan diantar langsung ke sekolah. Setelah satu bulan, oleh petugas Arpus buku itu diambil dan diganti dengan yang baru dengan judul berbeda.
Selain untuk menumbuhkan minat baca, sejumlah program yang digagas Arpus itu juga untuk mensiasati kekurangan fasilitas yang dimiliki. Mobil perpustakaan keliling misalnya, Arpus KSB hanya memiliki satu unit, sehingga sejumlah wilayah tidak bisa terjangkau layanan. Idealnya untuk KSB dengan delapan kecamatan, harus ada tiga unit mobil perpustakaan keliling.
Dibeberkannya, koleksi buku yang dimiliki saat ini sudah sekitar 11 ribu eksamplar dengan 9 ribu judul. Sementara idealnya, satu buku untuk satu orang penduduk usia 10 tahun keatas. Kalau dilihat dari jumlah penduduk KSB, koleksi buku lengkap, tapi kuantitas yang kurang sehingga butuh penambahan,” timpalnya. **