Maluk, – Pemerintah Desa Bukit Damai yang berada di kecamatan Maluk, sejak tahun 2017 telah ditetapkan pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sebagai Desa Madani atau Desa yang memiliki spirit kebersamaan dalam membangun tanpa melihat perbedaan suku dan rasa.
Status Desa Madani itu sendiri akan terus dipertahankan oleh pemerintah Desa Bukit Damai, bahkan akan disosialisasi secara terus menerus kepada warga, sehingga perbedaan suku dan rasa dalam komunitas kehidupan tidak menjadi persoalan, bahkan akan tetap dibina sebagai satu kesatuan warga Desa. “Status itu bukan hanya dipertahankan tetapi juga harus direalisasikan secara bersamaan dengan seluruh warga,” kata Suwardi selaku kades Bukit Damai.
Ditambahkan lagi, status Desa Madani itu sendiri didapat lantaran besarnya semangat warga untuk membagun sosial dan budaya di desa tanpa adanya tedensi atas perbedaan suku, ras, etnis dan budaya, karena memang warga Desa Bukit Damai memang terdiri dari berbagai etnis. “Justru dengan perbedaan itu membuat warga semakit terpacu untuk ikut membangun Desa,” akunya.
Hal penting lain yang disampaikan Suwardi, mempertahankan status Desa Madani sebagai bentuk merealisasikan Peraturan Desa (Perdes) nomor 008 tahun 2017 tentang awiq-awiq ketertiban umum atau. “Dalam regulasi desa termuat juga tentang hak dan kewajiban bagi masyarakat yang berdomisili di Desa Bukit Damai,” tandasnya.
Keunggulan awik-awik atau regulasi itu lebih pada mengedepankan hukum adat, dimana warga yang tersangkut hukum harus diadili oleh pemerintah Desa terlebih dahulu sebelum diserahkan kepada pihak kepolisian, tetapi kalau proses mediasi melalui pemerintah Desa dapat menyelesaikan masalah, maka tidak berlanjut pada proses hukum.
Sementara Yudi Kurniawan, SE selaku sekretaris Desa menambahkan pengakuan sebagau Desa Madani harus dimanfaatkan secara maksimal oleh komponen masyarakat dan pemerintah Desa, sehingga pembangunan di Desa bisa lebih cepat. “Status Desa Madani di Nusa Tenggara Barat (NTB) hanya disandang Desa Bukit Damai dan salah satu Desa di Kabupaten Dompu,” akunya.
