Taliwang, – Kursus atau pelatihan singkat bagi guru ditingkat Gugus III Taliwang dan Gugus I Brang Ene yang dilaksanakan lembaga Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI), yang merupakan program kemitraan antara pemerintah Australia dan Indonesia dalam meningkatkan mutu pendidikan anak Indonesia berlanjut pada materi cara pembuatan Bigbook atau buku besar yang merupakan media pembelajaran.
Peserta yang merupakan guru kelas awal (kelas I, 2 dan kelas 3) terlihat sangat antusias mengikuti materi tentang cara pembuatan bigbook yang berlanjut pada uji coba penerapannya. Hal itu terlihat dengan partisipasi seluruh peserta hingga sore hari. “Kami berharap guru yang menjadi peserta bisa langsung menerapkan cara membuat bigbook dan menggunakannya sebagai media pembelajaran disekolah masing-masing,” kata Zulkarnain selaku Distrik Fasilitator (DF) Inovasi Kabupaten Sumbawa Barat (KSB).
Zulkarnain juga berharap agar semangat mengikuti materi berlanjut pada semua pertemuan yang akan dilaksanakan, dimana ada 15 kali pertemuan untuk pelatihan atau belajar bersama di gugus, “Materi Bigbook masuk pada pertemuan ketiga, jadi masih cukup banyak pertemuan yang sengaja dilaksanakan di Gugus, lantaran kegiatan itu bisa menjadi bagian dari Kelompok Kerja Guru (KKG) yang selama ini tidak terlalu aktif. “Guru yang terlibat bisa merasa ikut KKG, namun dengan penambahan pengetahuan tentang pembelajaran,” terangnya.
dikesempatan itu Zulkarnain mengakui bahwa guru yang menjadi peserta seharusnya perwakilan dari 17 sekolah, dimana ada 10 sekolah di gugus 3 Taliwang dan 7 sekolah dari gugus Brang Ene, namun dalam beberapa kali pertemuan tetap ada saja yang tidak bisa hadir tanpa ada alasannya. “Saya juga menyayangkan ada guru yang tidak hadir dalam pertemuan tersebut, padahal sangat penting untuk peningkatan kompetensi,” katanya.
Muhammad Nurdin, MPd selaku koordinator kegiatan wilayah gugus Brang Ene mengakui bahwa guru peserta sangat senang mengikuti materi pembuatan bigbook. “Biasanya guru hanya tinggal menggunakan bigbook, sementara sekarang mereka (guru, red) bisa mengetahui cara membuat dan menggunakan bigbook yang baik dan benar, terutama dalam mempercepat daya tangkap anak didik masing-masing,” urainya.
Pengakuan yang sama juga disampaikan Sudirman, MPd selaku koordinator Fasilitator Daerah (Fasda) yang diberikan kepercayaan sebagai pelaksanaan pertemuan gugus tersebut, bahkan dirinya mengaku bahwa peserta merasa bangga bisa membuat sendiri bigbook. “Guru yang tidak ikut akan merasa rugi lantaran materi yang disampaikan adalah kebutuhan pembelajaran disekolah masing-masing,” timpal kepala sekolah (Kepsek) SDN Lamuntet ini. **